Suara.com - Nasib nahas menimpa turis asal Inggris saat tengah melakukan skydiving bersama seorang instruktur untuk menikmati keindahan Grand Canyon dari ketinggian.
Dikutip dari laman People, turis berusia 55 tahun bernama Christopher Swales tersebut tengah melakukan skydiving bersama instruktur dari Paragon Skydiver.
Swales dan instrukturnya diketahui melakukan skydiving secara tandem. Awalnya, keduanya berhasil melompat dengan selamat dan semua berjalan lancar.
Namun, Swales dan instrukturnya mulai mengalami masalah saat mendekati area pendaratan. Karena kesulitan tersebut, keduanya pun terjun bebas dan menabrak bebatuan.
Baca Juga: Terekam Kamera! Ini Kisah Wanita Jatuh dari Air Terjun
Setelah insiden tabrakan tersebut, otoritas setempat dan paramedis pun segera datang. Namun, Swales dinyatakan meninggal setelah nyawanya tak bisa diselamatkan lewat prosedur CPR.
Di sisi lain, instruktur yang mendampingnya diketahui mengalami patah tulang kaki dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Menanggapi insiden kecelakaan yang menyebabkan turis tewas ini, otoritas setempat masih menginvestigasi kesulitan macam apa yang sebenarnya dialami turis dan instrukturnya tersebut.
Menurut laman website Paragon Skydiver sendiri, semua peralatan skydiving tandem mereka sudah dilengkapi dengan parasut yang dapat aktif secara otomatis di situasi emergensi.
Seluruh instruktur dari Paragon Skydiver juga sudah mendapat sertifikat dari United States Parachute Association (USPA) dan telah punya pengalaman terjun bebas ratusan kali.
Baca Juga: Terjebak di Air Terjun, Keluarga Ini Lakukan Cara Cerdas untuk Minta Tolong
Meski begitu, polisi akan tetap mengecek apakah peralatan yang digunakan sudah sesuai standar dan apakah instruktur yang bersangkutan punya pengalaman mencukupi.