"Iya ini kami jual di pameran. Karya dari ibu-ibu dan nasabah bank sampah," jawabnya setengah promosi.
"Wah hebat bu, ternyata sampah bisa menjadi uang ya kalau disulap jadi kerajinan cantik kayak gitu," timpal sang pembawa acara.
"Sebenarnya nilai uangnya mungkin tidak seberapa. Tapi efeknya bisa besar ke lingkungan ketika kita bisa tahu cara mengelola sampah," balas ibu yang belakangan saya ketahui bernama Ani Sumiarti, salah satu perintis Bank Sampah Kasturi.
Dalam gelaran PPD Sleman pada Juli 2019 silam, Ani diminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman untuk menyosialisasikan bank sampah dan tata kelola sampah pada masyarakat pengunjung pameran. Pada even tersebut, Ani memberikan penjelasan singkat selama 15 menit kepada pengunjung mengenai 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan beberapa pengetahuan jenis sampah yang bisa didaur ulang.
Baca Juga: Indonesia Kirim Balik 9 Kontainer Sampah Plastik ke Australia
"Saya hanya ingin warga masyarakat tahu bahwa sebaiknya sampah dikelola dengan baik, walaupun itu hanya dalam jumlah kecil, atau skop-nya kecil dalam rumah tangga, tapi silahkan dikelola, paling tidak kita bisa meringankan beban di TPA Piyungan," kata Ani saat menutup sosialisasi tentang pengelolaan sampah di acara PPD Sleman 2019.
Penjelasan tentang bank sampah yang dikelolanya menarik rasa ingin tahu saya lebih jauh. Tak ingin menyiakan waktu, usai meliput kompetisi E-sport Mobile Legends, saya berinisiatif bertanya lebih jauh mengenai aktivitas Ani Sumiarti yang menjalankan pengelolaan bank sampah bersama kelompoknya.
Bak gayung bersambut, keinginan itu pun membuahkan hasil. Saya disodori banyak brosur dan buku panduan mengenai tata kelola sampah. Pun tak hanya itu, saya juga diundang mengunjungi Bank Sampah Kasturi yang berada di RT 04 RW 12 Karangasem Gempol, Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Persoalan Sampah di Yogyakarta
Berbicara persoalan sampah, kekinian memang menjadi isu lingkungan yang cukup pelik. Saat ini di Yogyakarta hanya ada beberapa tempat pembuangan sampah yang bisa menampung tingginya volume sampah.
Baca Juga: Solusi Terpecahkan, Begini Cara Menangani Sampah Styrofoam
Pada Tahun 2018, Bappeda Yogyakarta mencatat daya tampung TPS di provinsi tersebut rata-rata mencapai 600 ton per hari. Sementara, volume sampah yang berhasil ditangani mencapai 583 ton per hari.