Suara.com - Mantan Sekretaris Kementrian BUMN Muhammad Said Didu memamerkan sepatu kotor versi dirinya.
Hal itu ditunjukkan melalui akunTwitter miliknya, Rabu (19/9/2019).
Said Didu membagikan empat foto ketika dirinya berada di tengah perkebunan. Terlihat ia yang memakai kemeja biru menunjukkan beberapa gaya.
Dalam foto pertama, Said Dudu berbalik badan dengan menggenggam tangan di belakang seperti "posisi istirahat di tempat". Selanjutnya, ia bergaya menatap sekitar perkebunan.
Baca Juga: Resmi, Veronica Koman Jadi Buron Polisi
Di foto ketiga, kamera menyoroti kaki Said Didu yang menginjak tanah. Sedangkan dalam foto terakhir, ia memamerkan sepatu kotor dengan gabah yang menempel di atasnya.
Pria 57 tahun itu lantas menambahkan keterangan singkat dalam unggahannya dengan mencatut nama Don Adam.
"Don @DonAdam68 betul, ternyata gaya itu berat," cuit @msaid_didu.
Sontak gaya Said Didu yang memamerkan sepatu kotor menuai komentar warganet seperti ini.
"Wkwkwk para abis nih sentilan Pa Didu," kata @AiraAfniAmalia.
Baca Juga: Kasus Suap Meikarta, KPK Kembali Panggil Eks Gubernur Jabar Aher
"Satire kerasss," ujar @Moechls2
"Waduuuh receh banget tingkah bapak ini," celoteh @RudiHaryo2.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung memamerkan foto sepatu setelah mendampingi Presiden Jokowi meninjau penanganan karhutla di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2010).
Ia mengunggah dua foto di akun resmi Instagram-nya, @pramonoanungw, pada Selasa (19/9/2019) siang.
Kedua foto tersebut tampaknya diambil di lokasi yang sama dan dengan objek yang sama pula.
Tampak kaki bersepatu dari empat orang yakni Jokowi, Menkopolhukam Wiranto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Pramono Anung yang duduk di kursi cokelat.
Semuanya mengenakan celana dan sepatu hitam. Dua di antara sepatu itu memiliki aksen garis putih di bagian bawah.
Namun, ada perbedaan mencolok dari kedua foto tersebut, yakni sepatu-sepatu di foto kedua memiliki bercak cokelat seperti bekas tanah yang kotor.
Menurut keterangan Pramono Anung, kedua foto diambil dalam helikopter khusus kepresidenan, tetapi dalam waktu yang berbeda, yakni sebelum dan sesudah meninjau lokasi karhutla.