Suara.com - Proses pencarian pesawat Twin Otter DHC6 seri 400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem terkendala cuaca buruk. Pesawat tersebut hilang kontak dalam penerbangan Timika menuju Ilaga, Papua, sejak Rabu (18/9/2019).
Selama melakukan pencarian petugas terkendala cuaca kabut tebal.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury mengatakan pada Jumat pagi telah dilaksanakan empat kali penerbangan Tim SAR gabungan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju lokasi yang diduga sebagai lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter PK-DHC.
"Hari ini kami sudah melaksanakan pencarian dengan empat sorti. Kami terkendala cuaca berkabut sehingga tidak efisian dan tidak maksimal untuk melakukan pencarian. Kami semua masih menunggu kalau ada perubahan cuaca maka tim segera diberangkatkan," ujar Monce seperti diberitakan Antara, Jumat (20/9/2019).
Baca Juga: Mahasiswa Papua Surabaya: Veronica Koman Tak Sebar Hoaks dan Provokasi
Monce mengatakan semua pihak mendukung kegiatan operasi SAR dalam rangka mencari dan menemukan pesawat Twin Otter PK-DHC yang hingga kini belum diketahui pasti keberadannya.
Selain dari pihak TNI, Polri, Basarnas dan pihak maskapai dalam hal ini PT Carpediem Air, PT Airfast Indonesia juga direncanakan akan mengerahkan armada helikopternya untuk membantu pencarian pesawat hilang kontak tersebut.
"Fokus kami saat ini yaitu mencari di titik awal terjadi lost contact," jelas Monce.
Secara terpisah, Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan mengatakan jajarannya mengerahkan personel maupun material termasuk pelibatan alutsista helikopter penerbangan TNI AD untuk membantu operasi SAR pencarian pesawat yang hilang kontak di pedalaman Papua itu.
"Jika memang dibutuhkan oleh SAR kita siap mendukung, namun sampai saat ini kita masih fokus di tahap pencarian belum ke tahap rescue atau evakuasinya," kata Letkol Nainggolan.
Baca Juga: Satu Anggota Brimob Ada di Pesawat Twin Otter yang Hilang Kontak di Papua
Dandim mengatakan wilayah Distrik Hoeya yang diduga menjadi lokasi insiden pesawat Twin Otter PK-CDC itu hingga kini belum memiliki perangkat Koramil dan Polsek yang bisa menginformasikan adanya temuan pesawat tersebut.
Ia nenyebut pelibatan pasukan darat bisa saja dilakukan jika sudah mengetahui posisi keberadaan pesawat Twin Otter PK-CDC.
"Untuk pelibatan pasukan darat itu berdasarkan analisa pencarian hari ini. Itu kita pertimbangkan kalau hasil pencarian menemukan titik terang. Yang jelas kita berharap untuk tahap pencarian hari ini bisa menemukan hasil, mudah-mudahan bisa mendapatkan titik terang," kata Nainggolan.