Tanya Alasan Menggunakan Plastik, Ibu Negara Iriana Bagi-bagi Sepeda ke PKK

Iriana mengimbau pada masyarakat untuk menggunakan kantong yang terbuat dari bahan kain yang bisa digunakan berkali-kali.
Suara.com - Ibu Negara Iriana Jokowi sempat membagi-bagikan kompor gas, hingga sepeda di acara Edukasi Penanganan Sampah Plastik yang diselenggarakan oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASEa) Kabinet Kerja. Acara tersebut berlangsung di Auditorium Aishya, Lingkungan Sekolah Islam Terpadu Al Madinah, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/9/2019).
Sebelum membagi-bagikan sepeda, Iriana menanyakan kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang ingin mendapat sepeda. Ia kemudian menunjuk beberapa perwakilan ibu-ibu PKK yang datang.
"Tadi sudah diberi sosialisasi tentang apa bu? Di sini saya akan beri pertanyaan yang tadi ibu dengarkan. Ini ada sepeda, siapa yang mau hadiah sepeda," kata Iriana.
"Pertanyaan pertama, siapa yang mau maju? ini yang depan sudah, yang belakang dari PKK belakang, PKK yang pakai seragam. Ada mana lagi bu, selain PKK mana lagi? maju salah satu," ucap Iriana.
Baca Juga: Inspirasi Bisnis untuk Ibu PKK: Tips Entrepreneurship yang yang Realistis dan Menghasilkan
Iriana kemudian memberikan pertanyaan kepada para ibu-ibu PKK. Pertanyaannya terkait alasan masyarakat menggunakan plastik
"Ini pertanyaanya mudah banget, mengapa orang memakai plastik bu?," tanya Iriana.
"Karena lebih ringan hemat efisien, dan praktis, murah," jawab salah seorang ibu PKK.
Mendengar jawaban ibu tersebut, Iriana mengatakan kalau kantung plastik tidak baik untuk digunakan. Ia mengimbau pada masyarakat untuk menggunakan kantong yang terbuat dari bahan kain yang bisa digunakan berkali-kali.

"Sekarang enggak boleh ya bu? Bahan (Kantong) yang bisa dicuci. Jadi ibu memakai belanja tidak hanya sekali pakai dibuang, tapi bisa dibersih bersih, nanti bisa belanja lagi," tutur Iriana.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Jadi Ketua PKK, Publik Malah Ributkan Gelar Hajah
Iriana kemudian memberikan sepeda kepada salah satu ibu PKK yang beruntung.