Suara.com - Setelah Malaysia dan Singapura, kini kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra dan Kalimantan telah merembet sampai ke Thailand.
Kabar tersebut dilaporkan oleh media Thailand The Thaiger pada Selasa (17/9/2019).
Disebutkan bahwa kabut asap dari Indonesia telah menyebabkan gangguan besar dan bahaya kesehatan bagi negara-negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Singapura, dan Thailand selatan.
Sebelumnya, kualitas udara di Singapura sudah merosot ke level tidak sehat akhir pekan lalu karena kabut asap tersebut.
Baca Juga: Kementerian LHK Sebut 70 Persen Kabut Asap Berasal Dari Pembakaran Lahan
Sementara di Malaysia, lebih dari 300 sekolah ditutup pada akhir pekan lalu, setelah Indeks Standar Pencemar Udara (API) di sana mencapai tingkat yang sangat tidak sehat.
Di Indonesia sendiri, lalu lintas darat sampai udara terganggu karena jarak pandang yang sangat terbatas. Banyak penerbangan kemudian dibatalkan dan sekolah diliburkan.
Ribuan warga pun menderita penyakit pernapasan akut, sehingga didirikan rumah evakuasi bagi masyarakat yang terkena dampak kabut asap.
Awal bulan lalu, lebih dari 9.000 personel, dengan bantuan 42 helikopter Pekan lalu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dikerahkan untuk memerangi karhutla.
Berdasarkan data BNPB, terdapat 2.862 titik api di seluruh Indonesia, lalu menurun ke angka 2.583 pada Senin (16/9/2019), dengan hutan dan lahan yang terbakar seluas 328.724 hektar hektare.
Baca Juga: Menhub Klaim Bandara di Dekat Ibu Kota Baru Tak Terdampak Kabut Asap
Menurut data polusi AirVisual IQAir, Kuching dan Kuala Lumpur di Malaysia, Hanoi di Vietnam, serta Jakarta termasuk dalam daftar 10 kota di dunia dengan kualitas udara yang paling buruk.