Suara.com - Deputi Direktur, Eksekutif Daerah Walhi Riau, Fandi Rahman menyebutkan kondisi Riau saat ini sedang tidak baik termasuk kesehatan masyarakatnya.
Fandi mencatat, ada sebanyak 20 ribu lebih masyarakat mengalami infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Fandi menjelaskan rata-rata keluhan masyarakat yang diterima pihak puskemas ialah penyakit ISPA, iritasi mata, kulit dan asma.
"ISPA sendiri angkanya di 24.421 orang per 17 September," kata Fandi di Kantor Walhi Nasional, Jalan Tegal Parang, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2019).
Baca Juga: Bantuannya untuk Penanganan Karhutla Ditolak Pemprov Riau, Ini Kata Anies
Namun, menurutnya, data itu belum mencakup korban-korban karhutla lainnya. Pasalnya data itu hanya diperoleh dari puskemas yang berada di pusat Riau.
"Ini di Puskesmas ya belum posko yang di buka di tengah kota, kemudian posko yang dibuka oleh kawan lain," ujarnya.
Kemudian, Fandi menerangkan setidaknya ada masyarakat yang menderita iritasi mata akibat kabut asap sebanyak 749 orang dan asma yang dirasakan oleh 1.370 orang.
Dengan demikian, Fandi menyatakan bahwa Riau tidak dalam kondisi yang baik.
"Kondisinya saat ini Riau itu tidak baik-baik saja," katanya.
Baca Juga: Penanganan Karhutla, Panglima TNI Sebut Akan Pakai Drone Supaya Real Time