Asrama Mahasiswa Papua Diteror Pakai Tiga Bangkai Ayam Berbelatung

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 18 September 2019 | 15:58 WIB
Asrama Mahasiswa Papua Diteror Pakai Tiga Bangkai Ayam Berbelatung
Kantong plastik berisi bangkai ayam yang ditemukan di depan asrama Mahasiswa Paniai di Jayapura. [Jubi/Hengky Yeimo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asrama mahasiswa Yamewa Paniai di Jayapura, Papua, diteror memakai kantong plastik berisi bangkai tiga anak ayam yang sudah berbau busuk dan berbelatung.

Seperti diberitakan Jubi.co.id, Rabu  (18/9/2019), bungkusan plastik berisi bangkai ayam itu ditemukan hari Selasa (17/9) pagi pukul 05.00 Waktu Papua.

Salah seorang penghuni Asrama Yameewa Paniai, Adreson Yeimo menceritakan, tidak ada yang tahu siapa pihak pembuang kantong plastik berisi bangkai itu. Dirinya bersama salah seorang teman, masuk asrama sekitar pukul 12.00 malam.

“Kami setelah dari rumah teman pulang ke asrama itu, tidak menemukan apa pun. Teman saya ini karena mengantuk, langsung masuk tidur di kamar. Saya berpikir, teman-teman saya semua sudah tidur jadi saya harus bangun. Sepanjang malam saya duduk di pos satpam, tidak ada orang yang lewat,” katanya kepada Jubi.co.id, Rabu.

Baca Juga: Pesawat Perintis Bermuatan Beras Hilang Kontak di Langit Papua

Adreson mengatakan, pada pukul 04.30 subuh, dia masuk untuk beristirahat. Tapi karena pintu gerbang belum tertutup rapat, persis jam 05.00 WP dia keluar lagi untuk tutup pintu.

“Setelah jam 05.00 subuh, itu baru saya lihat ada plastik. Jadi di dalam itu ada isi apa itu saya tidak cek. Karena posisinya saya sudah mengantuk berat jadi saya langsung tidur,” katanya.

“Saya juga tidak melihat seorang pun yang lewat atau melempar plastik ke halaman asrama Yamewa Paniai di Perumnas tiga, ” katanya.

Andreson bangun pada pukul 08.00 WP, karena teman yang menjemputnya. Mereka berencana ke Sentani. Saat keluar itulah dia mulai penasaran dengan apa isi kantong plastik itu.

Dia lantas membuka plastik itu. Ternyata di dalamnya ada bangkai ayam penuh belatung. “Langsung saya kasih tinggal. Karena mau antar teman, saya buru buru langsung jalan,” katanya.

Baca Juga: Pesawat Twin Otter yang Hilang di Papua Lagi Angkut Beras Bulog

Yeimo mengatakan, setelah kembali ke asrama, dirinya masih lihat kantung plastik itu masih ada di tempat semula. Belum ada yang membuangnya.

Salah seorang senior asrama mahasiswa Ito Tebay mengecam perlakuan tersebut. Dia menduga hal itu disengaja sebagai bentuk teror.

“Terkutuk bagi siapa pun yang melempar masuk ke dalam asrama. Ini asrama tempat mahasiswa menimba ilmu. Jadi setop intimidasi atau teror,” kecamnya.

Karung Isi Ular

Sebelumnya, teror juga terjadi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur. Setelah diteror pengepungan serta ujaran rasis oleh oknum TNI dan anggota organisasi massa, mahasiswa yang tinggal di Kamasan III dilempari dua karung berisi ular.

Karung-karung berisi ular tersebut dilemparkan ke dalam area asrama mahasiswa Papua, Senin (9/9/2019) subuh sekitar pukul 04.19 WIB.

Ketua Biro Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Yohanes Giyai mengatakan, dua karung berisi ular hidup itu dilemparkan ke dalam asrama oleh orang tak dikenal.

“Sekitar jam 04.19 WIB, ada dua sepeda motor berhenti di depan asrama. Lalu mereka buang dua karung berisi ular,” kata Yohanes Giyai.

Yohanes Giyai menuturkan, orang tak dikenal itu melempar dua karung berisi ular melewati pagar asrama dalam kondisi tak terikat.

Sedikitnya dua ekor ular terlepas dari dalam karung dan menjalar di asrama. Para mahasiswa mengkhawatirkan ular tersebut berbisa.

“Kami terkejut dengan kiriman ular itu. Kami kejar dua orang itu, tetapi mereka lari. Sejumlah dua ular yang keluar [dari karungnya] itu masih dalam pencarian di pekarangan asrama. Dan kami menduga ular itu berbisa sebab sangat agresif,” katanya.

Yohanes Giyai mengatakan, sejak peristiwa persekusi dan rasisme terhadap para penghuni Asrama Mahasiswa Papua Kamasan III pada 16 dan 17 Agustus 2019, aparat keamanan telah mendirikan pos di dekat asrama.

“Mereka memantau saat kami keluar asrama untuk mengejar orang yang melemparkan karung berisi ular,” kata Yohanes Giyai.

Sementara Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua Jhon Gobay mengutuk keras pelemparan karung berisi ular ke Asrama Mahasiswa Papua Kamasan III Surabaya itu.

“Ketidak-adilan terus terjadi [terhadap] kami, mahasiswa Papua. Pelakunya sangat rasis. Teror terhadap mahasiswa ini harus usut tuntas,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI