Yohanes Giyai mengatakan, sejak peristiwa persekusi dan rasisme terhadap para penghuni Asrama Mahasiswa Papua Kamasan III pada 16 dan 17 Agustus 2019, aparat keamanan telah mendirikan pos di dekat asrama.
“Mereka memantau saat kami keluar asrama untuk mengejar orang yang melemparkan karung berisi ular,” kata Yohanes Giyai.
Sementara Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua Jhon Gobay mengutuk keras pelemparan karung berisi ular ke Asrama Mahasiswa Papua Kamasan III Surabaya itu.
“Ketidak-adilan terus terjadi [terhadap] kami, mahasiswa Papua. Pelakunya sangat rasis. Teror terhadap mahasiswa ini harus usut tuntas,” katanya.
Baca Juga: Pesawat Perintis Bermuatan Beras Hilang Kontak di Langit Papua