Kontroversi Film The Santri, Gus Nadir: Karya Seni Tak Perlu Dihajar Ayat

Rabu, 18 September 2019 | 15:37 WIB
Kontroversi Film The Santri, Gus Nadir: Karya Seni Tak Perlu Dihajar Ayat
Sutradara Livi Zheng kolaborasi garap film The Santri bareng pengurus PBNU. (Suara.com/Shifa Audia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir menanggapi film The Santri yang tengah menjadi perbincangan.

Secara tidak langsung, Gus Nadir menyuarakan dukungan untuk film yang diinisiasi oleh Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Nadir menyindir mereka yang tidak memiliki jiwa seni hingga melupakan tradisi islam.

Ia menjelaskan, islam memiliki beragam tradisi kesenian seperti kisah seribu satu malam, syait, roman dan qasidah.

Baca Juga: Adegan Masuk Gereja di Film The Santri Disebut Murtad, Gus Romi: Lebai

Gus Nadir lalu menyinggung jalan cerita film The Santri yang menggambarkan interaksi lawan jenis dan hubungan santri dengan pemeluk agama lain.

Menurutnya, hal itu adalah bagian dari seni sehingga tak semestinya dihubungkan dengan dalil.

"Kalau ada yang protes kenapa film The Santri menggambarkan kondisi yang realistis relasi dengan lawan jenis dan dengan pemeluk agama lain, ini namanya karya seni. Gak usah dihajar pakai ayat dan hadits, serta kondisi “ideal" santri yang seolah gak realistis itu," cuit @na_dirs, Rabu (18/9/2019).

Dosen Monash University tersebut menyayangkan pandangan sebagian orang yang kurang terbuka terhadap kesenian.

"Masalahnya bukan hanya pada pemahaman keislaman mereka, tapi juga cara mereka memandang “dunia di luar diri mereka”. Padahal hidup saya, anda dan kita semua adalah karya seni Sang Pencipta Yang Maha Agung. Shallu ‘alan Nabi," imbuhnya.

Baca Juga: Ramai Tagar #BoikotFilmTheSantri, Ustaz Yusuf Mansur Ikut Bicara

Film The Santri yang disutradarai oleh kakak beradik Livi Zheng dan Ken Zheng menuai protes dari sejumlah pihak lantaran dianggap menyimpang dari realitas pesantren.

Film yang dibintangi oleh sejumlah pemain seperti Wirda Mansur, Guz Azmi dan Emil Dardak rencananya dirilis pada 22 Oktober 2019, bertepatan dengan Hari Santri Nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI