Suara.com - Bukan rahasia lagi jika ada banyak tuntutan yang harus dipenuhi saat bekerja sebagai seorang pramugari atau pramugara. Masalah penampilan adalah salah satunya.
Dikutip dari Travel and Leisure, baru-baru ini, maskapai Air India bahkan diketahui meminta awak kabin mereka untuk mulai makan diet rendah lemak.
Dalam sebuah memo yang diberikan kepada awak kabin, maskapai tersebut mengumumkan bahwa "sebuah inisiatif telah diambil Direktur Operasional untuk mengganti in-flight menu khusus awak kabin".
Menurut laman Travel and Leisure, menu diet rendah lemak spesial tersebut bertujuan agar para awak kabin dapat menikmati makanan yang sehat dengan cita rasa masakan rumah.
Baca Juga: Mantan Pramugari Ungkap Pengalaman Unik, Ada Penumpang Masuk Toilet Bareng
Beberapa makanan yang disajikan sendiri adalah omelet yang dibuat dari putih telur dan jamur, oats khusus vegetarian, dan besan chilla (pancake gurih khas India). Semua makanan juga diklaim rendah lemak dan kolesterol.
Meski tujuan maskapai Air India tersebut tampaknya baik, banyak yang mempertanyakan keputusan ini sekaligus mengkritiknya.
Hal ini karena maskapai Air India pernah terlibat masalah yang berhubungan dengan isu berat badan sebelumnya.
Pada tahun 2015 silam, maskapai tersebut menjadi obrolan dunia internasional karena melarang 130 awak kabin terbang dengan alasan kelebihan berat badan. Para pramugari ini lantas juga dipaksa diet dan berolahraga.
Untuk pramugari dengan tinggi 160 cm, maskapai ini mewajibkan bahwa berat badan maksimal adalah 63 kg saja. Menurut mereka, hal ini dilakukan untuk alasan keselamatan.
Baca Juga: Mabuk dan Bersikap Rasis ke Pramugari, Pria Ini Kehilangan Pekerjaan
Kemudian, di awal tahun 2000, maskapai ini juga menyatakan bahwa mereka tidak akan menerima pramugari yang berjerawat atau punya gigi tidak rapi.
Di sisi lain, Amerika Serikat sendiri sudah mencabut ketentuan berat badan untuk pramugari sejak tahun 1994 karena adanya tuntutan dari para awak kabin.