Serukan Damai di Yaman, Presiden Rusia Vladimir Putin Bacakan Ayat Alquran

Selasa, 17 September 2019 | 17:18 WIB
Serukan Damai di Yaman, Presiden Rusia Vladimir Putin Bacakan Ayat Alquran
Presiden Rusia Vladimir Putin. [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan perdamaian di Yaman dengan mengutip ayat suci Alquran.

Dilaporkan kantor berita Russia Today, momen tersebut terjadi pada Senin (16/9/2019), saat orang kuat di Rusia itu berbicara di Ankara, Turki, bersama Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Ayat Alquran yang ia kutip tepatnya berasal dari Surat Ali Imran ayat 103.

"Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika kamu saling bermusuhan, lalu Dia mempersatukan hatimu, dan jadilah kamu, atas karunia-Nya, saudara-saudara," kata Putin.

Baca Juga: Putin Salahkan NATO Atas Kehancuran di Libya

Selain itu, Putin juga mengutip ajaran lain dari Alquran, yakni tentang penggunaan kekuatan, yang hanya sah jika dipakai untuk membela diri.

Dirinya mengutip terjemahan ayat 190 dari Surat Al Baqarah, yang berbunyi, "Perangilah di jalan Allah orang-orang yang berperang melawanmu, tetapi janganlah melampaui batas. Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Sambil sedikit bercanda, ia menyarankan Arab Saudi membeli sistem pertahanan udara Rusia, seperti yang telah dilakukan Iran dan Turki.

Menurut laporan, referensi Putin atas ayat Alquran tersebut telah disetujui oleh Erdogan dan Rouhani.

Sejak Maret 2015 Yaman didera konflik berkelanjutan, yang dikenal dengan sebutan perang saudara Yaman.

Baca Juga: Dipajang di Eropa, Mobil Vladimir Putin Malah Bikin Warga Indonesia Baper

Dua kubu yang berseteru adalah pihak pendukung pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi dan sekutu gerakan Islam politik-bersenjata Houthi.

Arab Saudi dan Iran juga terlibat di dalamnya. Koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan militer untuk membantu kelompok pendukung Presiden Hadi menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah, yang didukung oleh Iran.

Akibat agresi militer, ditambah dengan blokade laut, selama perang, puluhan ribu orang Yaman tewas, infrastruktur negara hancur, timbul krisis kemanusiaan besar-besaran, dan jutaan orang menghadapi ancaman kelaparan.

Tiga presiden kemudian bertemu di Turki untuk membicarakan perdamaian di Yaman serta situasi Suriah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI