Suara.com - Kota Taiji di Jepang memang dikenal dengan tradisi perburuan lumba-lumba dalam jumlah yang terbilang besar. Bahkan sebelumnya perburuan ini mendapatkan banyak protes dan kecaman.
Dalam beberapa dokumentasi di tahun-tahun sebelumnya, lumba-lumba ini dikumpulkan dan langsung dibunuh, sehingga membuat lautan memerah darah. Perburuan lumba-lumba dalam skala besar di Taiji ini mulai terkenal dan mendapat banyak perhatian setelah didokumentasikan dalam film "The Cove" tahun 2010.
Dikutip Suara.com dari akun jejaring sosial Twitter @Dolphin_Project pada Selasa (17/9/19), sebuah video menyanyat hati menampilkan bagaimana perburuan brutal di Taiji ini berlangsung.
"Ini adalah awalan yang tragis saat musim berburu lumba-lumba di Taiji. Belum genap setengah bulan dan kami melihat pembantaian brutal dan penangkapan yang memilukan terjadi," tulis @Dolphin_Project dalam unggahannya.
Baca Juga: Selandia Baru Melarang Wisatawan Berenang dengan Lumba-lumba, Ini Alasannya
Akun twitter ini juga menjelaskan bagaimana mirisnya mereka, ketika melihat sekelompok paus pilot didorong ke perairan yang dangkal, sehingga membuat mereka kelelahan.
Paus pilot adalah salah satu spesies terbesar lumba-lumba samudera, dengan tingkat kecerdasan yang sama dengan lumba-lumba hidung botol.
Warga Taiji telah sejak abad ke-17 telah melakukan berburuan lumba-lumba dan paus. Tahun 1675, kota kecil ini diyakini sebagai pusat perburuan paus. Tradisi ini dimulai pada bulan September hingga Maret tiap tahunnya.