Suara.com - Harbrinderjit Singh Dillon atau yang akrab disapa HS Dillon tutup usia 75 tahun. Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Suara.com, HS Dillon meninggal dunia di RS Siloam, Kuta, Bali pada Senin (16/9/19) pada pukul 18:27 WITA.
HS Dillon dikenal sebagai sosok yang tak lelah memperjuangkan penegakan HAM serta hak sosial ekonomi di Indonesia.
Mendiang juga pernah meraih penghargaan Global Award dan Priyadarshni Academy India.
Penghargaan itu diberitakan kepada Dillon sebagai orang keturunan India yang memberikan kontribusi positif terhadap negeri domisilinya.
Baca Juga: Nasib Pejuang HAM Zaman Soeharto dan Sekarang, Beda Jauh
Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 RI, pria kelahiran Medan Sumatera Utara ini, juga menerima tanda jasa bintang Mahaputra Utama dari pemerintah. Tanda jasa ini bahkan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, pada Kamis (13/8/14) lalu di Istana Negara.
Sejumlah jabatan yang pernah ia pegang antara lain Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (1998-2003), Anggota Dewan Ekonomi Nasional (1999-2000), Anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (2000-2001), Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (Maret 2001-Oktober 2001) serta Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan (2011-2014).
"Almarhum adalah sosok yang peduli pada pemajuan dan perlindungan HAM. Ia tidak pernah berhenti berpikir, selalu mengajak siapa pun untuk terus memikirkan kepentingan bangsa dalam semangat kemanusiaan yang melampaui sekat suku, agama, ras dan asal usul kebangsaan. Ia berkiprah lama di Komnas HAM termasuk dalam penyelidikan pelanggaran ham berat di Timor Timur," kata Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia kepada Suara.
Usman juga mengungkapkan, almarhum sering mencurahkan pikirannya, tentang mengapa Indonesia tidak menuntaskan agenda nasional yang penting, yaitu Kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Baca Juga: Kenang Buyung, Jokowi: Beliau Panutan, Pejuang HAM Pemberani