Viral Anak Cerita Ayahnya Babak Belur Dipalak dan Dikeroyok Geng Motor

Senin, 16 September 2019 | 19:47 WIB
Viral Anak Cerita Ayahnya Babak Belur Dipalak dan Dikeroyok Geng Motor
Ilustrasi geng motor anarkistis. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria babak belur dikabarkan karena dikeroyok geng motor di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Pengalaman mengenaskan itu diceritakan pengguna akun Twitter @AtuiAtuy, yang mengaku sebagai anak korban.

Sejak dibagikan pada Senin (16/9/2019), cuitan @AtuiAtuy tentang ayahnya seketika viral.

Ia juga mengunggah foto korban pasca-pengeroyokan. Seluruh wajahnya lebam dan lecet, terutama di daerah mata.

Baca Juga: Polisi Tembak 5 Anggota Geng Motor Jakarta

Tampak korban tak bisa membuka kedua matanya karena sangat bengkak hingga berwarna gelap. Pipi, hidung, dan bibirnya juga dipenuhi luka-luka.

Korban pengeroyokan geng motor - (Twitter/@AtuiAtuy)
Korban pengeroyokan geng motor - (Twitter/@AtuiAtuy)

Menurut keterangan @AtuiAtuy, korban sempat dipalak geng motor, kemudian dipukuli hingga babak belur.

"Lemes selemes lemesnya denger kabar tadi malem bapak sendiri dipukulin sama geng motor di daerah Cimahi. Si mama bilang katanya mereka minta uang ke bapak saya. Mereka enggak mikir gitu ya gimana kalau orang tua mereka diperlakukan sama kayak mereka memperlakukan bapak saya?" cuit @AtuiAtuy.

Pada akhir utas, @AtuiAtuy mengungkap jumlah orang yang menganiaya ayahnya dan detail singkat pengeroyokan.

"Barusan bapak saya bilang, dia dipukulin sama enam orang, pas dipukulin helm bapak saya dilepas sama mereka, bibirnya di jahit. Kejadiannya sebelum jalan layang daerah Cimindi/Cimahi. Bapak saya lagi mau pulang ke Rancaekek," terangnya.

Baca Juga: 14 Aksi Beringas Strong, Geng Motor Sukabumi Pembunuh Acep

Hingga berita ini ditulis, utas @AtuiAtuy telah di-retweet lebih dari 26 ribu kali.

Belum ada tanggapan dari kepolisian setempat tentang aksi kekerasan geng motor yang diceritakan @AtuiAtuy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI