Majalah Tempo: Kami Tak Menggambarkan Jokowi sebagai Pinokio

Senin, 16 September 2019 | 17:32 WIB
Majalah Tempo: Kami Tak Menggambarkan Jokowi sebagai Pinokio
Sampul majalah Tempo. [Tempo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Redaksi majalah Tempo menepis tuduhan ilustrasi pada sampul depan terbitannya merupakan bentuk penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Penegasan itu sebagai respons atas pengaduan Jokowi Mania alias Joman ke Dewan Pers, perihal sampul majalah Tempo edisi 16-22 September 2019.

Sampul majalah prestisius nasional tersebut menggambarkan sosok Presiden Jokowi bersisian dengan siluet bayangan hitam berhidung panjang, seperti tokoh fiktif boneka Pinokio sedang berbohong.

Redaktur eksekutif majalah Tempo, Setri Yasra mengatakan, gambar tersebut merupakan metafora dari pemberitaan yang disajikan dalam majalah tersebut.

Baca Juga: Soal Cover Mirip Pinokio, Relawan Jokowi dan Majalah Tempo Bakal Dimediasi

"Yakni tudingan sejumlah pegiat antikorupsi bahwa presiden ingkar janji dalam penguatan KPK. Tempo telah  memuat penjelasan dalam presiden dalam bentuk wawancara," ujar Setri dalam keterangan tertulis, Senin (16/9/2019).

Menurut Setri, majalah Tempo yang pada edisi tersebut menyajikan berita utama berupa artikel pumpunan polemik revisi UU KPK, sudah sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Tempo juga membantah adanya tuduhan yang menggambarkan Jokowi adalah Pinokio dalam sampul depan majalah.

"Tempo tidak pernah menghina kepala negara sebagaimana dituduhkan. Tempo tidak menggambarkan Presiden sebagai Pinokio, yang tergambar adalah bayangan Pinokio," kata Setri.

Pihaknya juga meyakini Jokowi tidak akan mempermasalahkan majalah tersebut, termasuk ilustrasinya. Menurutnya Jokowi turut mehamami kritik adalah hal yang biasa.

Baca Juga: Joman Sebut Karikatur Jokowi Mirip Pinokio di Majalah Tempo Tidak Mendidik

“Redaksi Tempo meyakini Presiden memahami peran jurnalisme di dalam masyarakat dan menganggap kritik sebagai bagian penting dalam pemeritahannya," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI