Suara.com - Pesan Beredar di WhatsApp Soal pernyataan 'Kematian KPK', dari Siapa Ya?
Sebuah pesan berisi pernyataan jawaban atas pesimistis Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengembalikan mandat pengelolaan ke Presiden Joko Widodo beredar. Diduga pesan yang beredar di WhatsApp tersebut berasal dari Penyidik Polri di KPK.
"Yang saya cintai Seluruh Rakyat Indonesia, apa yang saudara-saudara saksikan tentang pernyataan 'Kematian KPK' adalah sebuah kebohongan besar. KPK TIDAK MATI. Kami dan sebagian pegawai KPK lainnya masih bekerja sesuai amanah yang diberikan oleh rakyat di balik meja-meja kami disaat mereka umumkan KPK telah mati," begitu kutipan pesan yang diterima oleh wartawan, Minggu (15/9/2019).
Dalam pesan tersebut pun ditegaskan bahwasanya sebagai lembaga antirasuah yang sudah berdiri sejak 17 tahun kekinian masih hidup. Sang pengirim pesan pun justru menilai bahwasanya pimpinan yang telah mengembalikan mandat ke presiden lah yang berusaha mematikan KPK.
Baca Juga: Civitas Academica UGM: Hentikan Pembahasan Revisi UU KPK!
"Justru dengan pengembalian mandat kepada Presiden, maka akan terhambat seluruh pekerjaan pemberantasan korupsi. "Merekalah yang berusaha 'Mematikan KPK'," tertanda Insan KPK.
Seperti diketahui, dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode Muhammad Syarif mengembalikan mandat ke Presiden Jokowi. Setelah, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang telah lebih dulu menyatakan mundur sebagai komisioner KPK.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua KPK Agus Rahardjo saat jumpa pers di halaman Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Jumat (13/9/2019) malam.
Agus mengatakan Jokowi perlu segera mengambil langkah penyelamatan KPK. Sebab Agus merasa KPK saat ini sudah genting.
"Segera bapak presiden ambil langkah untuk penyelamatan," kata Agus.
Baca Juga: Busyro Duga Isu Ada Taliban di KPK Dipolitisasi dari Istana