Devie menambahkan, petahana ini bisa melampaui Iwan Fals dengan menangkap kegelisahan warga dan memiliki revensi keinginan publik yang lebih baik.
"Tergantung lawan politiknya. Survei ini masih bisa berubah, karena masih ada ruang kosong di 48 persen ini, " kata dia.
Sebelumnya, Devie Rachmawati mengatakan yang perlu dicermati adalah mayoritas sikap warganet alias netizen.
Berdasar hasil siginya, ada 48 persen yang tak begitu peduli tentang siapa yang memimpin Depok selanjutnya.
"Mereka hanya menginginkan yang terpenting pemimpin ke depan bisa lebih baik. Membenahi persoalan-pesoalan krusial seperti kriminalitas, pendidikan berkualitas, dan kesehatan," jelas Devie Rachmawati.
Dalam kesempatan itu, Devie Rachmawati juga mengungkapkan soal masalah yang paling banyak dibahas netizen. Pertama soal tingkat kriminalitas dengan persentase 29 persen, pendidikan berkualitas 22 persen, penanganan banjir 11 persen.
"Ini bisa menjadi masukan bagi siapapun yang akan bertarung dalam kontestasi Pilkada Depok nanti," cetusnya.
Adapun selain ketiga nama di atas, dalam survei juga muncul nama-nama seperti Nuroji (Politikus Senior Gerindra dan Anggota DPR-RI), Hendrik Tangke Allo (Ketua DPC PDI Perjuangan/DPRD Depok), Imam Budi Hartono (Politikus PKS/DPRD Jawa Barat), dan Babai Suhaimi (Politikus PKB /DPRD Depok).
Mereka masing-masing mendapat persentase 3 persen, kecuali Nuroji yang memperoleh 4 persen.
Baca Juga: Iwan Fals Hingga Lalu Muhammad Zohri Akan Jadi Ikon Pancasila
"Klinik Digital Vokasi UI mengamati perilaku pengguna Instagram akun Depok24Jam. Total ada sekitar 2800 responden yang diriset. Pemilihan akun Depok24Jam dilatari sejumlah faktor. Diantaranya jumlah followers yang tinggi, sekitar 250 ribu akun, di mana kesemuanya bersifat organik atau murni alias bukan bot atau robot," pungkasnya memberikan hasil survei Iwan Fals ungguli Pilkada Depok.