Pertemuan kedua juga terjadi pada 5 Juni 2019 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata.
Pertemuan itu terjadi saat Habibie sedang berziarah di makam Hasri Ainun Habibie. Pada saat bersamaan Untag sedang berziarah di makam Ani Yudhoyono.
"Tadinya saya mau samperin, tapi karena ada pengawalan Paspampres, kebetulan Pak SBY juga mau datang saya urung mendekat," kata Untag.
Untag sempat mengabadikan momen ketika Habibie berziarah di makam Ainun. Tapi sayang keinginanya untuk menyampaikan salam dan berbicara batal dilakukan.
Baca Juga: Xanana Gusmao Ziarah ke Pusara Habibie
Penyesalan karena tidak sempat menyapa sang Presiden, Untag tuangkan dalam tulisan yang disimpan dalam bingkai foto yang diletakkannya di atas pusara.
Irjen Halba Lubis juga menjadi ajudan dari Presiden Gusdur dan Megawati, wafat tahun 2011 karena serangan jantung.
"Isi surat saya itu hanya ingin menyampaikan ucapkan terimakasih karena Pak Habibie sudah jadi inspirator untuk saya pribadi dan juga anak bangsa ini, dan titip salam untuk ayah saya yang juga sudah wafat," kata Untag yang berprofesi sebagai pengusaha Software ini.
Untag menyadari surat yang ditulisnya mungkin saja akan dibuang oleh petugas. Tetapi dengan menulis surat tersebut ada kelegaan di hatinya karena penyesalan tidak sempat berbincang semasa Habibie masih ada.
Dia mengaku sempat ingin mengikuti cita-cita Habibie mengambil kuliah jurusan penerbangan luar angkasa Aerospace, tetapi ditentang oleh ayahnya yang menyarankan untuk mengambil kuliah bidang teknologi informasi.
Baca Juga: Rakyat Palestina di Gaza Salat Gaib dan Takziyah untuk BJ Habibie
Anak kedua dari empat bersaudara tersebut juga ingin melanjutkan perjuangan Habibie untuk membangun pesawat terbang yang kini sedang berjalan R80.