"Walhi Papua ingin mengingatkan, apa yang di sampaikan Para Tokoh sesungguhnya jauh dari sesuatu yang penting. Persoalan lingkungan hidup adalah persolan mendasar yang tidak terlepas dari tanggung jawab ke 61 tokoh yang mengatasnamakan masyarakat Papua," imbuhnya.
Untuk itu, Walhi Papua berharap Jokowi lebih mengutamakan dan menyelesaikan masalah mendasar rakyat Papua, yakni pelanggaran HAM berat, persoalan lingkungan hidup dan perlindungan hutan.
Berikut 6 poin desakan Walhi dan organisasi masyarakat sipil di Papua:
- Kepada para tokoh yang mengatasnamakan masyarakat Papua, untuk segera mengkaji kembali usulan yang sudah disampaikan kepada Presiden Jokowi dan mengarusutmakan hal-hal mendasar termasuk menyikapi perubahan iklim dan pemanasan global.
- Bahwa negara segera hadir menyelesaikan persoalan HAM di Tanah Papua, termasuk memberi akses kelola sumber daya alam (hutan), kepada masyarakat.
- Bahwa pemerintah segera menghentikan izin ekspansi indutri ekstraktif yang telah mengorbankan Orang Asli Papua (OAP) dan perampasan tanah tanpa ada penyelesaian secara bijaksana.
- Pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, DPRP dan DPRPB, MRP dan MRPB, segera membangun komunikasi politik dengan mengarusutamakan penyelesaian berbagai persoalan. Termasuk meminta kepada pemerintah pusat segera menghentikan intervensi kebijakan nasional di Papua yang berpotensi mereduksi pelaksanaan UU Otsus dan aturan pelaksanaannya (Perdasus dan Perdasi).
- Pemerintah pusat segera menghentikan untuk menerima kepentingan kelompok atau individu-individu tertentu tanpa melalui kesepakatan Orang Asli Papua dan pemerintah daerah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, DPRP dan DPRPB, serta MRP dan MRPB.
- Kepada para tokoh yang menyebut diri sebagai tokoh Papua, kami mengajak membuka mata dan melihat hal-hal mendasar termasuk proteksi masyarakat adat Papua dari tindakan perlakuan rasis dan persoalan pelanggaran HAM. Bukan mengedepankan hal-hal yang jauh dari kebutuhan masyarakat adat Papua yang cenderung menimbulkan konflik.
Baca Juga: Lukas Enembe: 61 Tokoh Papua yang Bertemu Jokowi Tak Miliki Kapasitas