BW: Bau Kolusif Pemilihan Capim KPK Terasa Menyengat

Minggu, 15 September 2019 | 12:54 WIB
BW: Bau Kolusif Pemilihan Capim KPK Terasa Menyengat
Bambang Widjojanto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menilai saat ini KPK tengah diluluhlantakan melalui revisi Undang-undang atau RUU KPK hingga proses pemilihan capim baru yang bermasalah. BW mengaku mencium bau kolusi yang sangat menyengat dari proses pemilihan Capim KPK.

Menurut BW anehnya sosok capim yang dinilai nir-integritas dan tak mampu optimalkan upaya pemberantasan korupsi justru dipilih oleh DPR RI setelah diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). BW menilai saat ini parade kepongahan telah dipertontonkan secara seronok.

"KPK diluluhlantakan. Indikasi bau sangit kolusif pemilihan Capim KPK terasa menyengat. Parade kepongahan dipertontonkan secara seronok," kata BW kepada wartawan, Minggu (15/9/2019).

BW lantas bertanya apakah serangakaian proses pemilihan Capim KPK hingga revisi UU KPK akan menjadi proses awal pembusukan yang kelak berpotensi akan menghancurkan kehormatan KPK. BW juga bertanya-tanya tentang substansi dari uji kelayakan capim KPK oleh DPR RI.

Baca Juga: Sibuk Dukung RUU KPK, 2 Perempuan Ini Tak Tahu Siapa Pimpinan KPK

"Ada banyak tuduhan miring pada parlemen dan presiden yang bersekutu dengan kuasa kegelapan berkaitan dengan proses pemilihan capim KPK yang perlu diklarifikasi. Pertanyaannya, fit and proper capim KPK itu, proses pemilihan atau pengukuhan, seleksi atau justifikasi atas calon yang sudah disepakati?" ujar BW.

Menurut BW, sejatinya semua program dan upaya pemberantasan korupsi yang kini dilakukan KPK merupakan yang terbaik sejak Indonesia berdiri. Sehingga, BW menilai jika ada pihak yang ingin meluluhlantakkan KPK tidak lain merupakan komplotan para koruptor dan jaringannya.

"Dikhawatirkan dan menimbulkan pertanyaan, apakah mereka kini tengah bersemayam di dalam dan bersama kekuasaan yang bersiap dan tengah mengkorupsi Indonesia?" tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI