Drone Al Houthi Serang 2 Instalasi Perusahaan Minyak Saudi Aramco

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 15 September 2019 | 07:23 WIB
Drone Al Houthi Serang 2 Instalasi Perusahaan Minyak Saudi Aramco
Kepulan asap hitam tampak membumbung di kawasan ladang minyak Aramco yang disebut diserang drone Al Houthi pada Sabtu (14/9/2019) waktu setempat. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok gerilyawan Yaman yang bersekutu dengan Iran, Al-Houthi, pada Sabtu (14/9/2019) menyerang dua instalasi minyak Arab Saudi, Aramco, termasuk instalasi terbesar pemrosesan minyak di dunia, sehingga menyulut kebakaran.

Pemerintah Arab Saudi menyatakan telah mengendalikan si jago merah, tanpa menjelaskan apakah produksi minyak ekspornya terpengaruh. Stasiun televisi negara menyatakan ekspor minyak berlanjut.

Serangan pesawat tanpa awak itu terhadap pengekspor minyak terbesar di dunia dilakukan saat raksasa minyak negara tersebut Aramco mempercepat rencana bagi penawaran terbuka awalnya pada tahun ini, tulis Reuters sebagaimana dilansir Antara, Sabtu malam.

Peristiwa tersebut terjadi setelah serangan lintas-perbatasan terhadap instalasi minyak Arab Saudi dan tanker minyak di perairan Teluk.

Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Visa on Arrival Pada 27 September, Simak Syaratnya

Arab Saudi, yang memimpin koalisi militer Arab untuk ikut-campur di Yaman pada 2015 melawan gerilyawan Syiah Al-Houthi, telah menuduh pesaing regionalnya, Iran, dalam serangan sebelumnya. Iran telah membantah tuduhan itu.

Riyadh juga menuduh Teheran mempersenjatai gerilyawan Al-Houthi, tuduhan yang dibantah oleh milisi tersebut dan Iran.

Luasnya kerusakan akibat serangan "drone" di Provinsi Abqaiq dan Khurais masih belum jelas. Aramco belum mengeluarkan pernyataan mengenai serangan sebelum fajar itu. Pemerintah juga belum mengeluarkan laporan mengenai korban.

Abqaiq terletak 60 kilometer di sebelah barat-daya Markas Aramco di Dhahran. Instalasi pemrosesan minyak itu menangani minyak mentah dari ladang raksasa Ghawar dan untuk diekspor melalui terminal Ras Tanura --inatalasi pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia-- dan Juaymah. Perusahaan tersebut juga memompa ke arah barat menuju terminal kerajaan itu di Laut Merah.

Khurais, 190 kilometer lebih ke barat-daya, berisi ladang minyak terbesar kedua di negeri tersebut.

Baca Juga: TKI Sopir Bus di Arab Saudi beberkan Denda Tilang, Lebih Besar dari Gajinya

Banyak pegawai Barat di Aramco tinggal di Abqaiq. Kedutaan Besar AS di Riyadh menyatakan kedutaan itu tidak mengetahui apakah ada warga negara Amerika yang menjadi korban cedera dalam serangan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI