Asap Kebakaran Hutan di Pekanbaru Makin Pekat, Patung Pun Pakai Masker

Sabtu, 14 September 2019 | 14:14 WIB
Asap Kebakaran Hutan di Pekanbaru Makin Pekat, Patung Pun Pakai Masker
Kota Pekanbaru diselimuti asap kebakaran hutan. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang tak dikenal memasang masker di dua patung Monumen Perjuangan Rakyat Riau atau yang akrab disebut Tugu Api saat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau. Masker warna hijau terlihat menutupi hidung dan mulut dua patung di Tugu Api yang lokasinya tepat di depan Gedung Daerah Riau di simpang empat Jalan Diponegoro dan Gajah Mada.

Dua patung tersebut berdiri di tengah monumen, menggambarkan sosok prajurit TNI memegang senjata dan rakyat menggunakan bambu runcing. Patung tersebut berdiri di atas pelataran yang berisi relief perjuangan dan diapit patung api pada kanan-kirinya.

“Dari kemarin siang sudah ada dipasang maskernya, bang. Entah siapa yang pasang,” kata Ijal, seorang anak penjual koran.

Sementara itu, Kota Pekanbaru hingga kini masih berselimut kabut asap karhutla. Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, jarak pandang pada Sabtu pagi mencapai 1,5 kilometer. Kepekatan asap agak berkurang karena turun hujan dengan intensitas ringan pada dini hari tadi.

Baca Juga: Darurat Kebakaran Hutan, Pesawat TNI Terbang Bikin Hujan Buatan di Riau

Kota Pekanbaru diselimuti asap kebakaran hutan. (Antara)
Kota Pekanbaru diselimuti asap kebakaran hutan. (Antara)

Daerah lain di Riau juga masih diselimuti asap, seperti di Kabupaten Pelalawan jarak pandang hanya 800 meter, Rengat hanya 300 meter, sedangkan di Kota Dumai relatif membaik karena jarak pandang sampai dua kilometer.

Jumlah titik panas (hotspot) di Riau dari pantauan satelit Terra Aqua pada pukul 06.00 WIB ada sebanyak 71 titik. Jumlah tersebut tidak sebanyak provinsi lainnya seperti Sumatera Selatan yang mencapai 294 titik dan Jambi sebanyak 235 titik.

Dengan arah angin yang berhembus dari tenggara dan selatan, Riau masih akan menerima asap kiriman dari wilayah lain.

Dari 71 titik panas di Riau, lokasi paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ada 39 titik, dan Pelalawan 11 titik. Kemudian di Kabupaten Kampar ada 7 titik, Bengkalis, Kuansing, dan Indragiri Hulu (Inhu) masing-masing 3 titik, Rokan Hilir (Rohil) dan Kepulauan Meranti masing-masing 2 titik, dan Kabupaten Siak ada satu titik.

Dari jumlah tersebut dipastikan ada 42 titik api dan lokasi terbanyak ada di Inhil sebanyak 23 titik dan Pelalawan ada delapan titik.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Lereng Timur Gunung Slamet Dipastikan Padam

Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera, badan di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebelumnya sudah menyatakan kualitas udara di Riau telah tercemar jerebu karhutla dengan kategori berbahaya.

Kota Pekanbaru diselimuti asap kebakaran hutan. (Antara)
Kota Pekanbaru diselimuti asap kebakaran hutan. (Antara)

Pemerintah Kota Pekanbaru menyiagakan 21 Pusat layanan kesehatan setempat (Puskesmas) untuk melayani masyarakat yang terdampak kabut asap. Semakin memburuknya kualitas udara Pekanbaru hingga mendekati level sangat tidak sehat, menggugah Wali Kota Pekanbaru Firdaus meminta seluruh fasilitas dan pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat baik milik pemerintah maupun swasta agar menerima setiap keluhan masyarakat akibat kabut asap.

"Puskesmas di setiap kecamatan kita minta siaga untuk menampung warga yang terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus.

Firdaus menyatakan bahkan 21 Puskesmas yang ada kini disiapkan fasilitasnya untuk keadaan darurat sekalipun.

"Mereka siaga penuh 24 jam sehari," katanya.

Wali Kota juga sudah menyurati para camat untuk meneruskan informasi ke masyarakat tentang beberapa hal yang harus disikapi, mengantisipasi memburuknya udara Pekanbaru. Warga juga dilarang membakar sampah apapun, semak belukar, lahan kosong, dan sebagainya yang bisa menimbulkan polusi udara. Kemudian warga juga diminta mengurangi aktifitas di luar rumah.

Lebih lanjut ia mengatakan agar orang tua tidak membawa balita ke luar rumah, bagi masyarakat yang kesehatannya terganggu oleh asap segera memeriksakan diri ke Puskesmas, klinik dan layanan pengobatan lainnya. "Yang terpenting lagi bagi orangtua yang anaknya diliburkan bersekolah agar menjaga dan melarang bermain di luar rumah, lalu tetap mempersiapkan penyelesaian tugas Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan guru."

"Saya minta semua isi edaran ini disampaikan berjenjang oleh camat, lurah, RT/RW hingga ke masyarakat untuk diindahkan," ujar Wali Kota.

Ia berharap bencana kabut asap tahun ini tidak seperti pada tahun 2015 lalu. Saat itu, papan ISPU yang ada di depan Kantor Walikota Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman menunjukkan level berbahaya.

"Kita harapkan kondisi asap ini dapat segera menghilang, dan tidak seperti kondisi tahun 2015. Yang pada saat itu ISPU mencapai 400-an," harapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI