Suara.com - Di media sosial, beredar video seorang pemuda yang mencurahkan isi hatinya dalam sebuah audiensi pengangguran. Ia menahan tangis menuntut keadilan.
Video tentang pemuda tersebut dibagikan oleh jejaring Instagram @nenk_update pada Kamis (12/9/2019). Tampak pria yang memakai baju batik duduk sambil memegang map warna coklat.
Pemuda tersebut menahan air mata saat meluapkan isi hatinya dalam audiensi pengangguran di ruang bupati yang dihadiri oleh Dinas Ketenagakerjaan, pejabat daerah dan aparat.
Ia merasa pengorbanan dan perjuangannya selama ini ketika melamar pekerjaan di daerah asalnya sia-sia karena pihak terkait tidak memberikan kepedulian.
Baca Juga: Dari Roda Dua Sampai Kijang Innova, Kisah Inspiratif Pedagang di Karawang
"Kita bikin lamaran satu aja berapa hampir Rp 20.000 itu satu lamaran, belum dua atau tiga, belum ongkosnya, belum buat makan kita, buat adik-adik saya, tapi pas sampai PT, Disnaker, BKK atau yang lainnya kita tidak diterima, terus tiap hari sampai gitu, mau sampai kapan? Tolonglah bantu kami Pak," ungkap pemuda itu berapi-api.
Pemuda itu mengklaim bila dirinya layak mendapat kesempatan bekerja di daerah asalnya. Apalagi ia terlahir dari keluarga kurang mampu jadi selayaknya diprioritaskan oleh Disnaker dan BKK.
"Kami juga berwenang untuk bekerja di PT ini, ini Karawang kota kami bukan kota orang-orang sana. Tolonglah bantu kami Pak, orangtua saya macul, ibu saya jualan kopi, sampai Disnaker dan BKK kita nggak diterima, belum ongkosnya, belum tambal bannya, belum keringat kita, tapi apa hasilnya 0 besar," imbuhnya.
Sambil menahan emosi, pemuda itu pun hanya berharap keluh kesahnya bisa didengar oleh pihak terkait.
"Tolong kami Pak, kami warga Karawang tolong terima kami kerja di sini Pak, Kami harus ngomong ke siapa lagi," pungkasnya sebelum ditenangkan orang di hadapannya.
Baca Juga: Menhub: Operasi KRL Mau Diperluas hingga Karawang
Tak ayal, curahan hati pemuda Karawang itu mengundang simpati warganet. Hingga kini, videonya telah disaksikan lebih dari 8.000 kali.