Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto meminta publik mempercayakan nasib pemberantasan korupsi di Indonesia ke para pimpinan KPK terpilih yang dikomandoi Irjen Firli Bahuri. Wiranto bersyukur pimpinan KPK baru sudah terpilih oleh DPR.
Sebelumnya, Irjen Firli Bahuri disebut melanggar etik KPK karena pernah melakukan pertemuan rahasia dengan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Majdi saat pihak terkait terlibat kasus dugaan korupsi kepemilikan saham pemerintah daerah PT Newmont pada 2009-2016.
Meski begitu dalam uji kelayakan dan kepatutan Komisi III DPR, Firli Bahuri menampik tuduhan tersebut dengan dalih pertemuannya dengan Tuan Guru Bajang Majdi terjadi secara tidak sengaja.
"Siapa pun yang terpilih menjadi Ketua KPK ini kita syukuri. Karena apa? dia sudah melalui proses yang cukup panjang," kata Wiranto di Lembaga Pertahanan Nasional, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Baca Juga: Saut dan Tsani Mundur dari KPK, Masinton: Misi Serang Firli Tak Berhasil
Wiranto berharap Firli dan pimpinan KPK terpilih lainnya bisa menjalankan misi pemberantasan korupsi.
"Satu badan pemberantasan korupsi yang sangat terpercaya sangat bergengsi, sangat berprestasi kan KPK. Kalau di tangani seseorang yang paham betul posisinya yang tahu misi yang diembannya dalam konteks pemberantasan korupsi di Indonesia, kita sangat bagus," kata dia.
Sebelumnya, 56 anggota Komisi III DPR RI telah menetapkan lima nama pimpinan KPK periode 2019-2023 melalui rapat pleno penetapan Pimpinan KPK pada Jumat (13/9/2019) pukul 01.00 WIB dini hari.
Keputusan itu diambil berdasarkan hasil uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test terhadap 10 calon pimpinan KPK pada Rabu (11/9/2019) dan Kamis (12/9/2019).
Berdasarkan hasil voting, Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri meraih 56 suara alias menang total. Dia lalu ditetapkan sebagai ketua KPK berdasarkan kesepakatan Komisi III.
Baca Juga: Mabes Polri Cari Pengganti Irjen Firli di Polda Sumatera Selatan
Disusul Alexander Marwata (53 suara), Nurul Ghufron (51 suara), Nawawi Pomolango (50 suara), dan Lili Pintauli Siregar (44 suara). Keempatnya menjadi wakil ketua KPK.