Suara.com - Putra pertama Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie mengaku masih merasa berat seusai ditinggal wafat ayahanda tercinta.
Hal itu ia ungkapkan saat memberi sambutan dalam tahlilan di kediaman BJ Habibie, kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (12/9/2019) malam.
Bagi Ilham, kepergian Habibie yang terjadi pada waktu magrib Rabu (11/9) kemarin masih seperti nyata dan tidak nyata.
"Saya tidak bisa banyak bercerita hari ini, karena memang masih berat. Buat saya ini masih satu di antaranya nyata dan tidak nyata. Karena baru kemarin, jam 6 sore pas magrib bapak wafat dikelilingi keluarga dan sahabat. Seluruh keluarga, banyak teman masih memberikan cium terakhir," kata Ilham.
Baca Juga: Pernah Sarapan Bareng, Sikap BJ Habibie Ini yang Buat Hanung Bramantyo Haru
Ilham mengatakan, dirinya selalu berada di dekat Habibie dalam detik-detik kepergiannya. Ia juga mengungkapkan kondisi Habibie ketika meninggal tampak sangat berbahagia, lantaran terpancar senyum dari wajahnya.
"Saya pribadi juga berada langsung di dekat kepalanya, bapak meninggal dalam pelukan dan cinta kita semua. Saya kira itulah alasan hari ini kita melihat bapak wajahnya seperti senyum, karena bapak itu meninggal dalam kebahagiaan dan merasa bukan saja mencintai orang tapi juga dicintai orang," ujar Ilham.
Ia berharap kepada jemaah tahlilan yang hadir turut mendoakan mendiang Habibie agar husnul khotimah dan amal ibadahnya diterima di sisi-Nya.
"Itulah saya kira kita harus artikan dengan nama Habibie yang dicintai dan mencintai. Ini suatu kehormatan, karena merupakan suatu ungkapan cinta kepada bapak maka kita berada di sini. Semoga mereka diampuni segala dosanya dan husnul khotimah dan bersama di akhirat, Insyaallah kita akan jumpa lagi di sana," kata Ilham.
Baca Juga: BJ Habibie saat Dirawat: Saya Bisa Gila, Harus Interaksi dengan Dunia Luar