Suara.com - Kemarau Panjang, Tiga Desa Kabupaten Gresik di Drop Air Bersih.
Dari data yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekitar 59 desa di kabupaten Gresik mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih akibat musim kemarau yang panjang tahun 2019 ini.
Terutama di daerah Gresik bagian selatan seperti kecamatan Cerme, kecamatan Duduk Sampeyan yang banyak desa mengandalkan sumber mata air tadah hujan seperti telaga dan waduk dipastikan akan mengalami kesulitan air bersih di saat musim seperti ini.
Sumiati warga desa Kramat kecamatan Duduk Sampeyan kabupaten Gresik ini mengaku harus berhemat-hemat air setiap hari. Ia sangat bersyukur dengan datangnya bantuan air bersih dari Satlantas Polres Gresik yang datang ke desanya, Kamis (12/9/2019).
Baca Juga: Kemarau Panjang, Warga Serang Salat Minta Hujan
Ibu dua anak ini menjelaskan sudah dua minggu lebih, ia dan warga desa dalam keterbatasan air bersih untuk kebutuhan minum dan memasak serta kebutuhan sehari-hari.
"Ya kita semua warga desa bersyukur bantuan gratis air bersih ini, sudah lebih dari satu mingguan hemat air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Beli air sangat mahal," kata perempuan 40 tahun ini.
Hilman Ahmad (32) warga desa Panjunan menyebut biasanya warga desa mengandalkan air tadah hujan atau dari telaga desa, namun musim kemarau yang panjang yang sudah berjalan tiga bulan lebih ini terpaksa membeli air dari truk atau gerobak tapi mahal.
"Untuk mandi dan kebutuhan sehari-hari lainnya kita harus beli air, satu geledek (gerobak) bisa Rp 175.000 hingga Rp 200.000. tapi untuk minum kita biasanya beli air isi ulang di depo," ucap Ahmad.
Sementara itu Kanit Regident Iptu Bachtiar Satlantas Polres Gresik mengatakan bantuan dropping air bersih ini sebagai pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama di desa-desa yang mengalami kesulitan air akibat musim kemarau ini.
Baca Juga: Kemarau Panjang, 15 Desa di Bantul Kekeringan Sampai Kesulitan Air
"Kami memilih tiga desa Kramat, desa Kawistowindu dan desa Panjunan di kecamatan Duduk Sampeyan ini setelah mensurvey. Mata air sumbernya seperti telaga sudah mengering karena kemarau panjang jadi kita dropping dengan 6-8 tangki air," ujar Bachtiar.