Kepergian pria kelahiran Parepare Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu menyentakkan Bangsa Indonesia. Ucapan duka cita terus mengalir ke rumah duka.
Pemerintah menetapkan tiga hari sebagai hari berkabung nasional dan memberikan penghormatan dengan mengibarkan bendera setengah tiang.
Teringat kembali jasa-jasanya kepada nusa dan bangsa, Habibie telah membawa angin reformasi setelah runtuhnya Orde Baru, ia juga disebut sebagai Bapak Teknologi dan Bapak Dirgantara karena membidani lahirnya industri pesawat terbang Tanah Air.
Ia memimpin proyek pesawat terbang pertama buatan Indonesia yang dinamai N250 Gatot Kaca. Kejeniusannya di bidang kedirgantaraan bukan hanya diakui Indonesia tapi juga dunia. Habibie telah mematenkan sejumlah temuannya di bidang kedirgantaraan.
Baca Juga: 5 Nama Ini Dipanggil BJ Habibie Sebelum Meninggal
Banyak lagi jasanya selama ia menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sampai jabatan Wakil Presiden dan Presiden ketiga RI pada 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.
Habibie juga disebut sebagai sosok negarawan dan teknokrat. Di masa pemerintahannya, ia bahkan mampu menguatkan nilai tukar rupiah dari Rp17.000 menjadi Rp6.500 per dolar Amerika Serikat.
Tapi kini Habibie telah kembali bertemu dengan Ainun, bersatu lagi dengan cinta sejati di keabadian.
Simaklah lagi penggalan lirik lagu Bunga Cintra Lestari untuk melatari film Habibie dan Ainun ini:
Aku tak pernah pergi. Selalu ada di hatimu.
Baca Juga: Firasat Reza Rahadian Sebelum BJ Habibie Meninggal
Kau tak pernah jauh. Selalu ada di dalam hatiku. Sukmaku berteriak. Menegaskan kucinta padamu....