Suara.com - Berpulangnya Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie alias BJ Habibie, Rabu (11/9/2019), memantik duka cita mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Ungkapan tersebut dikicaukan Mahfud MD melalui akun jejaring sosial Twitter, @mohmahfudmd, Kamis (12/9/2019). Di sana, dia mengungkapkan betapa dirinya terpukul atas kematian Habibie.
Kata Mahfud MD, jika dibolehkan, dirinya akan protes karena Habibie wafat. Sebab, kata Mahfud MD, masyarakat masih ingin Habibie ada.
"Andai dibolehkan saya akan protes karena Habibie wafat. Andai boleh tentu kita akan minta dispensasi kepada Allah agar wafatnya Habibie ditunda karena kita masih ingin bersamanya," cuit Mahfud MD.
Baca Juga: Din Syamsuddin: BJ Habibie Motivator Bagi Cendikiawan Muslim Indonesia
Namun, imbuh Mahfud, takdir Tuhan merupakan sebuah keniscayaan. Mahfud mengajak masyarakat untuk mengikhlaskan kepergian Habibie.
"Tapi takdir Allah tak bisa ditolak, kita harus mengikhlaskannya. Bersyukur tadi pagi bisa bersalat jenazah untuk Pak Habibie," kicau Mahfud MD.
Mahfud juga mengunggah foto dirinya ketika menjadi imam salat jenazah di depan peti tempat almarhum disemayamkan.
Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie FREng lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Ia meninggal di Jakarta, 11 September 2019, pada umur 83 tahun.
Dia adalah Presiden Republik ketiga Indonesia. Sebelumnya, BJ Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try Sutrisno.
Baca Juga: SBY Cerita Setelah Ibu Ani Wafat, Hubungannya dengan Habibie Makin Dekat
BJ Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.
BJ Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999.
Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari (sebagai wakil presiden) dan juga selama 1 tahun dan 5 bulan (sebagai presiden), BJ Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
Dari sekian banyak presiden Indonesia, sementara ini, B J Habibie merupakan satu-satunya presiden yang berasal dari etnis Gorontalo, Sulawesi dari garis keturunan Ayahnya yang berasal dari Kabila, Gorontalo dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menginisiasi dibangunnya Monumen BJ Habibie di depan pintu gerbang utama Bandar Udara Djalaluddin, di Kabupaten Gorontalo.
Selain itu, masyarakat Provinsi Gorontalo pun sempat mengusulkan nama BJ Habibie digunakan sebagai nama universitas negeri setempat, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo yang masih digunakan.