Suara.com - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengenang sosok Presiden ke-3 RI, Almarhum BJ Habibie yang meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan insentif di RSPAD Gatot Soebroto, Senen, Jakarta Pusat. Habibie meninggal pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
Satu kenangan yang paling diingat Din terhadap sosok Habibie adalah jasanya mendirikan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sejak 1990.
"Sebagai pendiri dan ketua umum pertama dewan Cindikiawan Muslim Indonesia, Habibie telah tampil sebagi motivator bagi kebangkitan intelektual Islam di Indonesia yang sangat penting bagi Indonesia sendiri maka kepergian profesor Habibie ke hadirat Allah," kata Din Syamsuddin di rumah duka, Jalan Patra Kuningan XIII, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Din menilai pemerintah sudah tepat mengeluarkan instruksi penurunan bendera setengah tiang selama tiga hari untuk mengenang BJ Habibie.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bersama Iriana Takziah ke Rumah Duka BJ Habibie
Mantan Ketua Umum MUI itu juga meminta pada seluruh masyarakat untuk mendoakan almarhum dari tempat masing-masing, khusus yang beragama Islam dia menyarankan untuk menggelar salat ghaib.
"Umat beragam berdoa menurut keyakinan masing-masing, khusus umat memanjatkan doa kepada allah, dipelosok menunaikan salat ghaib, juga hari Jumat selesai salat Jumat ikut mendoakan almarhum semoga arwahnya diterima oleh Allah," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Habibie meninggal dunia di ruang CICU, Paviliun Kartika RSPAD Jakarta Pusat. Menurut Putra Kedua Habibie, Thareq Kemal Habibie, ayahnya meninggal pukul 18.05 WIB.
Thareq menyebut faktor lainnya adalah karena jantung yang sudah melemah. Ia mengapresiasi dokter yang sudah berusaha semampunya untuk menyembuhkan Habibie.
Baca Juga: Bamsoet Ungkap Pesan Terakhir BJ Habibie Saat Terakhir Kali Bertemu
"Jantungnya sudah berhenti beraktifitas, seperti yang saya bilang, karena umur dan aktifitas yang banyak," kata Thareq.