Suara.com - DPP Partai Golkar menyatakan sangat kehilangan atas wafatnya Presiden ketiga RI BJ Habibie, di RSPAD, Jakarta, Rabu (11/9/2019). Partai Golkar sangat kehilangan atas wafatnya Habibie.
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menjelaskan bagi partainya Habibie salah satu Presiden Indonesia yang mengukir sejarah dan terkenang jasa-jasanya sebagai Bapak Demokrasi Indonesia.
"Beliau memuluskan jalan bagi proses transisi demokrasi Indonesia yang kita nikmati saat ini," ujar Ace.
Dia mengatakan di bawah kepemimpinan Habibie, Negara Republik Indonesia mampu melewati badai dari ancaman terfragmentasi dan terpecah-pecah. Selain itu, kata Ace, di bawah kepemimpinannya, Presiden Habibie menyelamatkan ekonomi Indonesia dari krisis yang dapat memporak-pondakan negara.
Baca Juga: BJ Habibie Wafat, Indra Sjafri Berduka
"Partai Golkar sungguh sangat kehilangan. Kami sangat berduka atas kepergian beliau. Hingga akhir hayatnya, Almarhum tercatat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar," kata Ace.
"Selamat jalan Presiden Habibie. Selamat jalan Bapak Teknologi Indonesia dan Bapak Demokrasi Indonesia," ujar dia.
Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie FREng lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Ia meninggal di Jakarta, 11 September 2019, pada umur 83 tahun.
Dia adalah Presiden Republik ketiga Indonesia. Sebelumnya, BJ Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try Sutrisno.
BJ Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.
BJ Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari (sebagai wakil presiden) dan juga selama 1 tahun dan 5 bulan (sebagai presiden), BJ Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
Dari sekian banyak presiden Indonesia, sementara ini, B J Habibie merupakan satu-satunya presiden yang berasal dari etnis Gorontalo, Sulawesi dari garis keturunan Ayahnya yang berasal dari Kabila, Gorontalo dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.
Baca Juga: BJ Habibie Meninggal, Melanie Subono : Saya Ada di Sampingnya
Saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menginisiasi dibangunnya Monumen BJ Habibie di depan pintu gerbang utama Bandar Udara Djalaluddin, di Kabupaten Gorontalo.
Selain itu, masyarakat Provinsi Gorontalo pun sempat mengusulkan nama BJ Habibie digunakan sebagai nama universitas negeri setempat, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo yang masih digunakan.