"Hebatnya Ainun, dia enggak marah. Karena dia enggak marah itu, yang namanya Habibie malu," katanya, lagi-lagi disambut tawa penonton.
Ejekan dari BJ Habibie itu kemudian berubah menjadi pujian, ketika ia pulang ke Tanah Air dan sudah delapan tahun tak bertemu Ainun.
Menurut BJ Habibie, kala itu ia diajak ibunya pergi ke rumah Ainun supaya dirinya tidak 'kepincut' bule di Jerman.
BJ Habibie muda pun terkejut melihat penampilan wanita kelahiran 11 Agustus 1937 itu.
Baca Juga: Jefri Nichol Ditangkap, Film Habibie & Ainun 3 Tetap Tayang
"Saya masuk, saya lihat Ainun. Waktu saya lihat Ainun, saya kaget, 'Ainun, cantiknya!'" kata BJ Habibie sambil melotot dan mulut ternganga.
"'Kok gula Jawa jadi gula pasir? Kok cantik banget,' saya bilang gitu. Yang hebatnya Ainun lagi, dia hanya senyum. Dia lihat saya, dia enggak bilang apa-apa," tambahnya.
Kisah Cinta
Pada awalnya, kisah cinta antara Habibie dan Ainun bermula sejak masih remaja, ketika keduanya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Namun, keduanya baru saling memperhatikan ketika sama-sama bersekolah di SMA Kristen Dago Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Rilis Soundtrack Film Habibie & Ainun 3, Melly Goeslaw Nangis
Komunikasi mereka akhirnya terputus setelah Habibie melanjutkan kuliah dan bekerja di Jerman, sementara Ainun tetap di Indonesia dan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
BJ Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung. Akad nikah Habibie dan Ainun digelar secara adat dan budaya Jawa, sedangkan resepsi pernikahan digelar keesokan harinya dengan adat dan budaya Gorontalo di Hotel Preanger.
Ketika menikah dengan Habibie, Ainun dihadapkan dengan dua pilihan, memilih untuk tetap bekerja di rumah sakit anak-anak di Hamburg atau berperan serta berkarya di belakang layar sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Setelah berdiskusi dengan Habibie, Ainun pun akhirnya memilih opsi yang kedua. Dari pernikahan keduanya, Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.