Suara.com - Presiden ke-3 RI, BJ Habibie meninggal dunia, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Sebelumnya, kondisi kesehatan Burhanuddin Jusuf Habibie yang dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu dini hari sempat stabil.
"Kondisi bapak sudah stabil," kata anak kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie ketika ditemui wartawan di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Rabu (11/9/2019) dini hari.
Hanya, Thareq yang kala itu keluar dari gedung Paviliun Kartika enggan berbicara banyak terkait kondisi kesehatan ayahnya tersebut.
Baca Juga: Diprakarsai BJ Habibie, Begini Megahnya Jembatan Barelang di Batam
Thareq yang didampingi oleh keluarganya pun sambil berjalan berbicara tentang kondisi kesehatan Habibie.
"Dua hari lagi ya," singkatnya.
Pantauan Suara.com, Rabu pukul 18.21 WIB, jenazah BJ Habibie masih berada di RSPAD Gatot Soebroto.
Perjalanan Habibie
Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie FREng lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Ia meninggal di Jakarta, 11 September 2019, pada umur 83 tahun.
Baca Juga: Alhamdulillah, Kondisi BJ Habibie Sudah Stabil
Dia adalah Presiden Republik ketiga Indonesia. Sebelumnya, BJ Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try Sutrisno.
BJ Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.
BJ Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999.
Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari (sebagai wakil presiden) dan juga selama 1 tahun dan 5 bulan (sebagai presiden), BJ Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
Dari sekian banyak presiden Indonesia, sementara ini, B J Habibie merupakan satu-satunya presiden yang berasal dari etnis Gorontalo, Sulawesi dari garis keturunan Ayahnya yang berasal dari Kabila, Gorontalo dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menginisiasi dibangunnya Monumen BJ Habibie di depan pintu gerbang utama Bandar Udara Djalaluddin, di Kabupaten Gorontalo.
Selain itu, masyarakat Provinsi Gorontalo pun sempat mengusulkan nama BJ Habibie digunakan sebagai nama universitas negeri setempat, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo yang masih digunakan.
Sejarah Keluarga
BJ Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo.
Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian, berasal dari etnis Gorontalo, sedangkan ibunya dari etnis Jawa.