Suara.com - Sebuah foto yang memperlihatkan zebra cross di depan Gereja Theresia, Jakarta Pusat, viral di media sosial. Dalam foto itu nampak tanaman yang menghalangi zebra cross, sehingga menyulitkan warga yang ingin menyeberang jalan.
Terkait itu, pihak Suku Dinas (Sudin) Kehutanan Jakarta Pusat menilai hal itu terjadi karena adanya miskomunikasi.
Kepala Sudin Kehutanan Jakarta Pusat, Mila Ananda, mengakui pihaknya salah melakukan koordinasi dengan beberapa dinas terkait rancangan pedestrian, yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga.
Dinas Bina Marga kata Mila, yang memiliki kewenangan terkait desain trotoar. Trotoar yang dibuat Dinas Bina Marga menyediakan tempat untuk ditanami tanaman.
Baca Juga: Pemotor Arogan Lewat Trotoar dan Serang Pejalan Kaki Diperiksa Polisi
"Pedestrian itu kan dari Bina Marga ya, Bina Marga ada bagian yang memang untuk ditanami, untuk tanaman," ujar Mila saat dihubungi, Rabu (11/9/2019).
Sedangkan Dinas Perhubungan kata dia, bertanggung jawab untuk pembuatan zebra cross. Fasilitas umum untuk menyebrang jalan itu dibuat di jalur yang sudah ditentukan sebagai jalur hijau di trotoar.
"Kalau kita lihat fotonya memang agak aneh ya. Zebra cross untuk di seberangnya enggak ada. Harusnya kan di ruas jalan itu ya," kata Mila.
Mila menuturkan, pihaknya menanam tanaman sudah sesuai, yakni di tempat yang sudah disediakan. Namun ia mengakui ada kesalahan komunikasi dan sudah membongkar lagi tanaman tersebut agar pejalan kaki bisa mengakses trotoar dari zebra cross.
"Jadi bukan siapa yang salah, tapi memang ada miskomunikasi atau miskoordinasi kali ya. Ini langsung kami tindaklanjut dan diperbaiki," pungkasnya.
Baca Juga: Fraksi Nasdem DPRD DKI Dukung Anies, PKL Bisa Dagang di Trotoar Malam Hari
Untuk diketahui, foto trotoar yang ditanami tanaman baru-baru ini menjadi perbicangan. Disebutkan, jalur pejalan kaki itu ada di bilangan Jakarta Pusat.