Menkumham: Cyber Bullying Buat Pilpres 2019 Jadi Tawuran Massal

Rabu, 11 September 2019 | 14:50 WIB
Menkumham: Cyber Bullying Buat Pilpres 2019 Jadi Tawuran Massal
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly menyebutkan adanya fenomena risak dalam dunia maya (cyber bullying) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Menurutnya potensi fenomena tersebut akan kembali nampak pada Pemilukada 2020.

Yasonna mengatakan bahwa saat Pemilu 2019 berlaku, cyber bullying sudah justru terasa seperti tawuran massal di dunia maya. Hal itu disampaikannya lantaran melihat adanya gejala saling risak antar pendukung melalui platform media sosial.

"Pesta demokrasi tidak terasa seperti pesta demokrasi melainkan tawuran massal di dunia maya," kata Yassona saat menyampaikan orasi ilmiahnya di Mutiara Auditorium PTIK, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).

"Dengan motivasi yang lebih militan karena ingin mengalahkan kubu lain, itulah yang membuat situasi politik kita cenderung panas," sambungnya.

Baca Juga: AHY Jelaskan Maksud dari Pidato Kontemplasi SBY Soal Pemenang Pemilu

Yasonna kemudian menjelaskan bahwa saat ini tidak ada ruang sama sekali yang tidak dimasuki oleh internet. Kondisi itu pun kemudian dimanfaatkan oleh instansi pemerintah untuk meningkatkan layanan publik, atau pun tokoh politik yang memanfaatkan media sosial untuk menjaga kesetiaan dari konstituennya.

Berbicara soal politik dan gejala cyber bullying, Yasonna mengatakan bahwa potensi tersebut dapat dilihat muncul pada Pemilukada 2020.

"Maka dalam waktu dekat tahun depan akan kita lihat ada 270 Pemilukada maka potensi cyber bullying juga akan dapat kita lihat dalam perkembangan-perkembangan yang akan datang," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI