Suara.com - Peristiwa tragis menimpa keluarga seorang anggota kepolisian. Ibu dan dua anak tewas setelah ditembak sang kepala keluarga.
Menurut jaksa, Selasa (10/9/2019), pelaku, yang merupakan polisi yang diasingkan, mengakhiri hidupnya sendiri setelah melakukan penembakan.
Insiden itu, seperti diberitakan AFP, terjadi di Dordrecht, Belanda pada Senin (9/9/2019) malam.
Polisi mengatakan, Wendell C (35) menembak mati kedua putrinya, yang berusia 12 dan delapan tahun, lalu melukai istrinya, yang berumur 27 tahun, sebelum kemudian bunuh diri.
Baca Juga: Pistol Ong untuk Tembak Istri dan Anaknya Ternyata Ilegal
Istri pelaku sempat dirawat di rumah sakit, tetapi dinyatakan meninggal keesokan harinya karena luka-luka di tubuhnya.
"Kami masih melakukan peyelidikan, tetapi kami yakin itu ada hubungannya dengan drama keluarga," ujar juru bicara Kejaksaan Umum Rotterdam Rubinia Tjon-A-Sam pada AFP.
Sebuah pernyataan polisi menyebutkan, "Orang yang meninggal itu adalah seorang polisi dari unit kepolisian Rotterdam."
Ia dan istrinya sedang dalam proses perceraian, tetapi masih tinggal bersama di bawah satu atap.
Insiden ini mengejutkan seluruh Belanda karena angka kematian yang disebabkan senjata api relatif rendah di sana.
Baca Juga: Ong Diduga Tembak Istri dan Dua Anaknya, Kemudian Bunuh Diri
Setelah enam orang tewas dalam penembakan pada 2011 di sebuah mal di kota Alphen aan de Rijn, undang-undang senjata di Belanda diperketat.
Namun, Belanda diguncang lagi pada Juli, seorang pria kelahiran Turki menembak dalam trem di kota Utrecht dan menewaskan empat orang tewas. Tersangka dituding "melakukan banyak pembunuhan dengan tujuan terkait terorisme."