Suara.com - Rasmin (53), seorang buruh tani di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Bahar Selatan, Muaro Jambi, dibunuh seorang warga bernama Slamet Rifai (34) lantaran isi pesan SMS yang disampaikan kepada Cici, kakak ipar tersangka yang dianggap kurang sopan.
Kasus ini terungkap setelah polisi menyelidiki penemuan mayat Slamet Rifai dengan kondisi leher nyaris putus akibat digorok Slamet pada Kamis (5/9/2019) lalu, sekitar pukul 16.00 WIB.
Kapolres Muaro Jambi, AKBP Mardiono menyebutkan bahwa, kejadian itu bermula saat Rasmin pertama kali mengirim pesan singkat kepada Cici, yang merupakan istri Habibullah, kakak tersangka.
Mendapat SMS itu, Cici pun melaporkan kepada suaminya. Setelah dibaca isi sms itu, Habibullah menganggap pesan itu kurang sopan. Lantas Habibullah pun kesal dan langsung mengajak korban bertemu untuk mengklarifikasi.
Baca Juga: Mayat Isya Membusuk Awalnya Dicurigai Warga Bangkai Tikus
Kemudian, ketika pesan itu dibalas oleh korban, Habibullah pun langsung menghubungi Slamet yang juga merupakan tersangka, untuk segera datang ke rumahnya yang berada di RT 7 Desa Ujung Tanjung.
Berselangnya waktu, tersangka pun tiba di rumah kakaknya. Selanjutnya, Habibullah langsung menyampaikan pesan singkat yang dikirim oleh korban kepada istrinya. Pesan itu pun dibaca, saat itu juga tersangka langsung mengajak kakaknya untuk menemui korban di kaplingan sawit milik korban.
Selanjutnya, tersangka dengan kakaknya menuju ke TKP menggunakan sepeda motor Beat. Tak jauh dari lokasi pertemuan, tersangka minta diturunkan dan tersangka pun berjalan kaki melewati jalan setapak menuju ke lokasi.
"Setiba di lokasi, tersangka terlebih dahulu sempat bersembunyi di balik pohon sawit. Setelah melihat korban, pelaku keluar dari persembunyian dan menemui korban untuk menanyakan sms itu," kata Mardiono sepert dikutip Jambiseru.com--jaringan Suara.com, Selasa (10/9/2019).
“Dari keterangan Habibullah, isi pesan SMS itu berbunyi, jika korban mengajak ketemu istrinya,” sambungnya.
Baca Juga: Mayat Pria Dekat Tol Jagorawi Sopir Taksi Online, Polisi Bekuk Oknum TNI
Ketika ditanya sms itu, korban tidak mengakui kalau telah mengirim sms kepada Cici. Lalu, tersangka memanggil kakaknya, di sana kakaknya juga menanyakan hal serupa. Setelah didesak, akhirnya korban mengaku kalau ia mengirim sms itu ke istri Habibullah.