Ketemu Jokowi, Tokoh Papua Minta Pemekaran Hingga Istana Presiden di Papua

Selasa, 10 September 2019 | 13:19 WIB
Ketemu Jokowi, Tokoh Papua Minta Pemekaran Hingga Istana Presiden di Papua
Suasana pertemuan Jokowi dengan tokoh Papua di Istana Negara, Selasa (10/9/2019). (Suara.com/Ummy Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu sejumlah tokoh Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Tokoh Adat Papua yang juga Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo yang mewakili tokoh Papua menyampaikan 10 poin aspirasi masyarakat Papua.

Pertama, tokoh Papua meminta adanya pemekaran kabupaten di lima wilayah adat di Provinsi Papua dan Papua Barat. Lalu Kedua, pembentukan Badan Nasional Urusan Tanah Papua.

"Saya perlu sampaikan beberapa hal yang dapat disampaikan oleh rombongan kita pada saat ini dari Papua dan Papua Barat. Menjadi catatan penting dalam pertemuan pada siang ini," ujar Abisai dalam pertemuan tersebut.

Kemudian ketiga, para tokoh Papua meminta adanya penempatan pejabat eselon 1 dan 2 di kementerian dan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan).

Baca Juga: Jokowi Bertemu Tokoh Papua di Istana Negara

Keempat, tokoh Papua meminta adanya pembangunan asrama nusantara di seluruh provinsi dan menjamin keamanan mahasiswa Papua.

"Kelima usulan revisi UU Otsus (otonomi khusus) dalam Prolegnas 2020. Keenam menerbitkan inpres untuk pengangkatan ASN (Aparatur Sipil Negara) honorer di tanah Papua," ujar Abisai.

Abisai juga meminta Jokowi melakukan percepatan pembangunan Palapa Ring Timur Papua serta mengesahkan Lembaga Adat Perempuan dan Anak Papua.

Tak hanya itu, Abisi juga meminta Jokowi untuk membangun Istana Presiden di Papua yaitu di Kota Jayapura.

Bahkan Abisai berjanji akan menyumbangkan tanah untuk dibangun Istana Presiden Republik Indonesia di Papua.

Baca Juga: Sejumput Kisah dari Tanah Papua, Jejak Trauma Usai Huru-hara

"Sehingga perjalanan bapak presiden ke Papua dirubah dari berkunjung ke Papua menjadi berkantor di Papua," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI