Suara.com - Livi Zheng, sutradara yang sedang ramai dibicarakan kini tengah berkolaborasi bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Purwacaraka dalam garapan film terbarunya berjudul 'The Santri'. Livi akan membawa film garapannya ini ke pentas Hollywood.
The Santri merupakan Film yang bergenre drama action. Menceritakan petualangan para santri dan santriwati Indonesia sampai ke Amerika. Film ini ditargetkan tak hanya mengambil latar di Indonesia, tetapi juga di Amerika.
"Jadi film ini rencananya kita akan shooting di Indonesia dan di Amerika juga," kata Livi Zheng di kantor PBNU, Kramat Jati, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).
Menurut sutradara bernama asli Livia Notoharjono itu, film The Santri akan mulai diproduksi pada pertengahan Oktober 2019 dan diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih satu tahun untuk produksi.
Baca Juga: Livi Zheng Siap Promosikan The Santri Hingga ke Amerika
"Kalau biasanya untuk sebuah film layar lebar itu, kita development skrip itu sampai skripnya, setelah itu kita production sekitar tiga bulan. Habis shooting sekitar dua bulan, setelah itu post production enam bulan atau lebih, tergantung," ungkap Livi Zheng.
Ia mengungkapkan, film The Santri ini akan dibintangi oleh Wirdah Mansyur yang merupakan anak dari Ustaz Yusuf Mansyur bersama tokoh-tokoh lain.
Livi menargetkan akan membawa film The Santri ini ke bioskop luar negeri karena semua film yang ia produksi akan masuk langsung ke bioskop Indonesia dan Amerika.
Belum diketahui film The Santri ini akan di bawa ke Hollywood atau tidak karna Livi masih memikirkan lokasi mana saja yang akan di jadikan temapat Shooting.
"Kalau devinisi film Hollywood itu sendiri kan film yang diproduksi di Amerika. Jadi film-film saya yang sebelumnya diproduksi di Amerika dan didistribusikan di Amerika," ujar Livi.
Baca Juga: Livi Zheng : Sejarah Indonesia Tak Lepas dari Santri
Dalam film The Santri itu, belum diketahui apakah Livi akan ikut berperan di dalamnya atau tidak, sebagaimana Livi kerap ambil bagian di dalam film garapannya.
"Di filmnya nanti kita belum selesai casting," katanya lagi.
Livi juga mengaku bangga bisa dipercaya menyutradarai film The Santri. Menurutnya, santri merupakan bagian dari sejarah Indonesia.
"Saya senang sekali ketika diminta untuk menyutradarai film The Santri ini. Suatu kebanggan buat saya. Kenapa saya langsung iya, kerena sejarah Indonesia itu tidak bisa lepas dari santri," kata Livi lagi.
Menurut perempuan kelahiran Blitar itu, selama ini dia selalu berusaha mengangkat nama Indonesia ke dalam karyanya.
"Ini mengangangkat keberagaman Indonesia kebudayaan. Seperti yang teman-teman ketahui saya selalu mengangkat Indonesia di karya-karya saya sebisa mungkin," pungkasnya.
Sementara itu, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, tujuan pembuatan film The Santri adalah untuk mengajarkan peradaban Islam di Indonesia.
"Film itu adalah bagian dari media, cara kita menyampaikan pesan. Dan pesan yang ingin disampaikan dalam film The Santri ini adalah pesan ajaran-ajaran Islam," kata Helmy.
Lalu dalam penggarapan setting musik film The Santri, Purwacaraka mengatakan, masih akan mendiskusikannya. Hal itu akan tergantung dari siapa saja khalayak yang menjadi sasaran pasar.
"Yang paling penting itu adalah mindset kita bahwa ini bukan film religi, itu penting. Sehingga kalau itu dipahami nanti pertanyaan kemudian mengenai musik, mengenai gambar, mengenai penokohan dan lain-lain akan lebih baik, karena mindset kita ini bukan film religi," ,” kata Purwacaraka. (Shifa Audia)