Suara.com - Air mata tampak keluar dari pelupuk mata Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di malam kontemplasi memperingati tiga momen yakni ulang tahun ke-70 SBY, HUT ke-18 Partai Demokrat, dan 100 hari wafatnya Ani Yudhoyono di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019) malam.
Pantauan Suara.com, tangis SBY pecah usai menyampaikan pidato kontemplasinya di depan sahabat, kader dan simpatisan Partai Demokrat.
SBY tampak menangis saat penyanyi Joy Tobing menyanyikan lagu favorit sang istri Ani Yudhoyono berjudul Candle In The Wind milik Elthon John, beberapa kali ia mengusap air matanya dengan handuk putih kecil.
Kedua puteranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama istrinya Annisa Pohan dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) bersama istrinya Aliya Rajasa juga tak kuasa menahan air mata mengenang sang ibu.
Baca Juga: SBY: Demokrasi Indonesia Tak Harus One Person One Vote
Dalam pidatonya, SBY juga sempat mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisa lagi mendapatkan pelukan dan ucapan selamat ulang tahun dari Ani Yudhoyono yang meninggal pada 1 Juni 2019 lalu.
“Ini adalah hari ulang tahun pertama yang di tengah malam hening tak ada lagi yang peluk saya seraya ucapkan kalimat indah selamat ulang tahun pepo, happy birthday bahagia selalu,” kata SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019).
Dalam pidatonya, SBY menyampaikan tiga hal penting yang menjadi pokok pikirannya bagi bangsa Indonesia saat ini mengenai "Masyarakat yang baik”, “Ekonomi yang baik” dan “Politik yang baik".
Ketiga poin ini diharapkan SBY bisa menjadi salah satu acuan bagi presiden terpilih Joko Widodo dalam memimpin bangsa Indonesia periode 2019-2024.