Suara.com - PB Djarum Hentikan Audisi Umum Bulutangkis Mulai 2020, Polemik dengan KPAI?
Kabar mengejutkan datang dari salah satu klub bulutangkis papan atas Indonesia yakni PB Djarum. Mulai 2020, klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah itu akan menghentikan audisi umum pencarian bakat yang telah digelar sejak 2006.
Kabar tersebut diumumkan Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppi Rasimin dalam acara konferensi pers, siang tadi, Sabtu (7/9/2019) di Hotel Aston, Purwokerto.
"Pada audisi kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena di tahun 2020 kita memutuskan untuk menghentikan audisi umum," ujar Yoppy dikutip dari laman resmi PB Djarum, Minggu (9/8/2019).
Baca Juga: Hadapi PB Jaya Raya, PB Djarum Masih Bingung Tentukan Komposisi Tim
"Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kita hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," sambungnya.
Selain mengumumkan kabar tak mengenakan tersebut, Yoppy juga mengatakan pada audisi umum 2019 atau edisi terakhir ini, PB Djarum juga memutuskan untuk mencopot atribut yang berafiliasi dengan brand PB Djarum.
"Sesuai dengan permintaan pihak terkait, pada audisi kali ini kita menurunkan semua brand PB Djarum. Karena dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu kita menurunkannya," beber Yoppy.
"Kedua, kaos yang dibagikan kepada anak-anak tidak akan kami bagikan lagi seperti sebelumnya, dan mereka akan memakai kaos asal klubnya masing-masing, dan itu sudah lebih dari cukup. Kita sudah memutuskannya, tidak ada deal-dealan lagi, diterima atau tidak, kita sudah memutuskan seperti itu," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, KPAI menuduh PB Djarum telah melakukan eksploitasi anak melalui audisi pencarian bakat yang mereka lakukan. Hal itu menyusul penggunaan brand Djarum di kaos masing-masing anak yang identik dengan produk rokok.
Baca Juga: Superliga Badminton 2019: Kevin / Praveen Bawa PB Djarum Atasi Jatim United
Yoppy sendiri menegaskan bahwa PB Djarum bukanlah produk rokok seperti yang disangkakan. Karena sejak awal memang fokus mengejar prestasi di bidang bulutangkis.
"Kita sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau, dan tahun lalu pun kita dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kita bukan produk rokok,"tutur Yoppy.
Penghentian Audisi Umum PB Djarum ini merupakan buntut dari polemik yang melibatkan klub asal Kudus itu dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).