6 Wartawan Afghanistan Diculik Taliban

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Sabtu, 07 September 2019 | 22:10 WIB
6 Wartawan Afghanistan Diculik Taliban
Ilustrasi sejumlah jurnalis meninggalkan kamera mereka di atas poster-poster yang menuntut keadilan dan perlindungan saat aksi unjuk rasa atas pembunuhan Regina Martinez, seorang jurnalis dan koresponden untuk majalah Meksiko Proceso, di Puebla, Meksiko, beberapa waktu lalu). (FOTO ANTARA/REUTERS/Imelda Med)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 6 Wartawan Afghanistan Diculik Taliban

Taliban menculik enam wartawan Afghanistan yang bekerja untuk organisasi media swasta dan pemerintah di Provinsi Paktia Timur, kata pejabat pemerintah dan Taliban, Sabtu.

Para wartawan, yang bekerja untuk perusahaan berita radio dan TV yang menyiarkan berita dalam bahasa Pashto dan Dari, mereka diculik saat bepergian bersama dari provinsi tetangga Paktika ke Paktia untuk menghadiri lokakarya media pada hari Jumat.

"Kami berusaha untuk merundingkan pembebasan mereka dengan Taliban," kata Abdullah Hasrat, juru bicara gubernur Paktia.

Baca Juga: Sosok Tentara Khusus Amerika, Tewas Diduga Dibunuh Taliban di Afghanistan

Seorang juru bicara Taliban mengonfirmasi penculikan enam wartawan oleh pejuang mereka tetapi mengatakan bahwa mereka akan segera dibebaskan.

"Ya, mujahidin kita (pejuang) telah secara keliru menculik mereka," kata Zabihullah Mujahid, juru bicara kelompok gerilyawan garis keras.

"Saat ini layanan seluler tidak berfungsi, tetapi mereka akan segera dibebaskan setelah kami melakukan kontak dengan komandan setempat," katanya.

Afghanistan adalah negara paling mematikan di dunia bagi mereka yang menjadi jurnalis pada 2018, dengan 13 kematian menurut Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ).

Federasi Jurnalis Internasional mengatakan 16 wartawan tewas tahun lalu. Pada Juni, Taliban mengeluarkan ancaman terhadap media Afghanistan, dengan mengatakan bahwa para wartawan akan menjadi sasaran kecuali jika saluran berita berhenti menyiarkan apa yang mereka sebut sebagai propaganda pemerintah terhadap para pemberontak.

Baca Juga: Serangan Taliban di Kantor Polisi Afghanistan Tewaskan Belasan Orang

Kala itu, organisasi media diberi waktu satu minggu untuk menghentikan penyiaran "iklan anti-Taliban" oleh komisi militer kelompok itu, sebuah peringatan yang dikecam oleh pemerintah Afghanistan dan para diplomat Barat.

Pada 2016, seorang pembom bunuh diri Taliban menabrakkan mobilnya ke dalam bus yang membawa karyawan Tolo TV, penyiaran swasta terbesar di negara itu, menewaskan tujuh wartawan.

Taliban mengatakan mereka membunuh para karyawan karena Tolo memproduksi propaganda yang mendukung pendudukan Afghanistan oleh Amerika Serikat dan sekutunya dalam perang mereka melawan para pemberontak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI