Suara.com - Juru parkir liar pemalak di Tanah Abang disebut masih banyak berkeliaran sampai saat ini. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, tindakan premanisme merupakan tindakan kriminal yang memiliki konsekuensi hukum.
Menurutnya saat itu terjadi, maka aparat penegak hukum berwenang untuk segera menindak.
"Jadi bila ada seseorang melakukan tindakan yang punya konsekuensi pidana maka aparat penegak hukum dengan leluasa menegakan aturan," ujar Anies di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).
Setelah beredarnya video pemalakan oleh oknum pak ogah kepada pengendara mobil di media sosial, kini preman tersebut telah diringkus kepolisian. Anies lantas mengungkapkan rasa terima kasihnya atas tindakan kepolisian.
Baca Juga: Pak Ogah Palak Pengendara, Apa Kerja Satpol PP di Tanah Abang?
"Saya berterimakasih, apresiasi kepada aparat penegak hukum yang bertindak responsif dimana para pelaku tindak pidana itu langsung ditahan, diproses dan mudah-mudahan punya efek jera," kata Anies.
Meskipun sudah ditahan, saat ditanya mengenai tindakan Anies dalam mencegah aksi premanisme, Anies hanya mengelak.
Ia hanya menyebut tindakan kepolisian yang telah menangkap beberapa preman itu diharapkan akan memberikan efek jera.
"Memastikan hukum tegak dan memberikan efek jera, efek pencegahan kepada yang lain," pungkasnya.
Kepala Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak mengatakan pak ogah di wilayah Tanah Abang masih sering beraksi.
Baca Juga: Pak Ogah Tanah Abang Palak Pengendara, Sudin Perhubungan Hanya Bisa Nonton
"Di Tanah Abang itu kan banyak juru parkir liar. (Petugas) yang mengatur disitu pasti ada," ujar Harlem saat dihubungi, Jumat (6/9/2019).