Suara.com - Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di berbagai kota di luar Papua diperkirakan bakal kembali ke Bumi Cendrawasih. Keinginan tersebut merupakan buntut dari aksi rasisme yang menimpa mahasiswa asal Papua yang menimba ilmu di luar daerah.
Untuk mempersiapkan kepulangan mahasiswa dari berbagai kota tersebut, Majelis Rakyat Papua atau MRP bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) sedang mempersiapkan langkah penanganannya.
Kekinian, MRP sudah berkomunikasi dengan empat perguruan tinggi yang diharapkan dapat menampung mahasiswa tersebut.
Dikemukakan Ketua MRP Timotius Murib, pihaknya menerima informasi keinginan mahasiswa Papua yang saat ini berkuliah di luar Papua untuk melanjutkan kuliah di tanah kelahirannya.
Baca Juga: Mahasiswa Papua Tinggalkan Kampus, DPRP: Kami Tidak Bisa Memaksa
“Anak-anak yang pulang dengan biaya sendiri. Gubernur, DPRP dan MRP lagi berkomunikasi dengan pimpinan lembaga pendidikan [tinggi untuk menyiapkan penanganan masalah itu]," ujar Murib seperti dilansir Jubi.co.id-jaringan Suara.com di Jayapura pada Jumat (6/9/2019).
Empat kampus yang sedang dijajaki untuk menampung mahasiswa tersebut adalah Universitas Cenderawasih Jayapura, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Universitas Musamus Merauke dan Universitas Negeri Papua di Manokwari, Papua Barat.
"Kita komunikasi dengan Uncen, UTSJ, Merauke, Papua Barat supaya kalau adik-adik ini sudah balik, mereka rekrut, buka kelas-kelas untuk menampung anak-anak kita ini,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sejak pekan lalu, sejumlah mahasiswa Papua memilih pulang ketimbang melanjutkan studi di Pulau Jawa dan Sulawesi.
Dari pengamatan Jurnalis Jubi di Bandara Jayapura pada Selasa (3/9/2019) ada rombongan mahasiswa Papua yang pulang meninggalkan perguruan tinggi mereka di Bali.
Salah satu mahasiswa Papua di Makassar, Anton menyebut sekitar 50 mahasiswa Papua yang bersekolah di Makassar telah memilih pulang lantaran merasa tidak nyaman dengan situasi keamanannya.
Baca Juga: YouTuber Kebumen Jadi Tersangka Kasus Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
“Hingga 4 September 2019, 50 lebih [mahasiswa Papua di Makassar] pulang ke Papua,” Anton pada Rabu (4/9/2019).