Pengamat: Propaganda Benny Wenda Mirip Gaya Ceramah Khomeini

Jum'at, 06 September 2019 | 16:46 WIB
Pengamat: Propaganda Benny Wenda Mirip Gaya Ceramah Khomeini
Ketua United Liberation Movement for West Papua Benny Wenda. [The Guardian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana melihat propaganda jarak jauh yang dilakukan Benny Wenda mirip dengan apa yang dilakukan pemimpin revolusi dan pendiri dari Republik Islam, Ayatullah Agung Ruhollah Khomeini.

Khomeini juga melakukan propaganda dari jauh untuk menggulingkan pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi.

Hikmahanto menjelaskan Khomeini sempat bermukim di Perancis. Namun, Khomeini menggunakan cara merekam ceramah-ceramah soal pokok-pokok pemerintahan Islam serta membangun kontak dengan aktivis-aktivis Ikhwanul Muslimin dan militan Palestina yang ia dukung secara finansial.

Ceramah itu kemudian direkam ke dalam kaset dan disebarkan oleh pengikutnya yang rajin menembus perbatasan.

Baca Juga: Polri Telisik Keterlibatan ISIS di Papua dari Teror Bom Polres Manokwari

Pemerintah Iran ala Monarki di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi pun ambruk setelah propaganda Khomeini. Khomeini menjadi tokoh revolusi dan pendiri dari Republik Islam.

"Dia (Khomeini) ada di Perancis lalu, dia menggalang dari Perancis, nah kalau sudah kuat dia masuk ke perangkat Iran, kalau Pahlavinya sudah jatuh kan waktu itu kan jatuh, akhirnya jatuh," kata Hikmahanto kepada Suara.com, Jumat (6/9/2019).

Cerita dari Iran itu tidak begitu jauh dengan apa yang dilakukan Benny Wenda. Seperti yang disebutkan oleh Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Tito Karnavian. Tito menyebut Benny sengaja membuat kerusuhan Papua dan Papua Barat untuk memenuhi kepentingannya menjelang rapat Komisi HAM PBB di Jenewa yakni soal referendum Papua merdeka.

"Cara-cara dia (Benny Wenda) adalah menggunakan upaya diplomasi mengadu domba masyarakat di dalam, di Indonesia, di Papua buat kerusuhan," katanya.

"Itu kan kerusuhan awalnya kan kerusuhan karena masalah rasialis masa kemudian ujungnya referendum, yang benar saja," katanya.

Baca Juga: Kondisi Surya Anta di Rutan Mako Brimob Versi Polisi

Diketahui, nama Benny Wenda kembali mencuat setelah maraknya aksi kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Meletupnya kerusuhan di tanah Cenderawasi itu terkait adanya aksi rasial terhadap mahasiswa Papua beberapa lokasi seperti di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI