Suara.com - Michael Bradley bersama istri dan buah hatinya hendak menghabiskan liburan dari Manchester menuju Alicante menggunakan pesawat easyJet pada Senin (2/9).
Nahas, pesawat yang ia tumpangi mengalami delay selama dua jam. Bersama penumpang lainnya, Bradley dan keluarga terpaksa menanti cukup lama.
Dari keterangan pihak bandara, diketahui pesawat delay disebabkan kekurangan tenaga pilot. Keadaan ini juga membuat penerbangan terancam dibatalkan.
Melihat kondisi tersebut, Bradley yang juga berprofesi sebagai seorang pilot kemudian menawarkan bantuan untuk menerbangkan pesawat.
Ia menelepon otoritas easy Jet dan mengaku memiliki kartu identitas pilot dan lisensi penerbangan.
Pihak easyJet tak lantas menjawab dan mengatakan akan segera menghubunginya kembali.
Beberapa menit berselang, otoritas easyJet menelepon Bradley dan memohon bantuannya menerbangkan pesawat easyJet menuju Alicante.
Bradley yang mengambil alih pesawat mengumumkan pada para penumpang bahwa ia akan mengambil alih kemudi. Kabar baik ini disambut semua orang.
Selama perjalanan, Bradley terpisah dengan istri dan anaknya yang duduk di kursi 15.
Keputusan penting ini menurut otoritas easyJet diambil bukan tanpa sebab, lisensi dan pengalaman terbang Bradley dari hasil pemeriksaan, membuat mereka mempercayakan kemudi pesawat pada pilot aktif yang sedang tidak bertugas tersebut.
"Langkah ini kami ambil sebab Bradley memiliki ID dan lisensi. Bagaimana pun keselamatan penumpang tetaplah prioritas kami," ujar juru bicara easyJet seperti dikutip Suara.com dari Fox News.