Ingat Ucapan Megawati, Menhan: Satu Kali TNI Ditarik, Papua Besok Merdeka

Kamis, 05 September 2019 | 18:18 WIB
Ingat Ucapan Megawati, Menhan: Satu Kali TNI Ditarik, Papua Besok Merdeka
Menhan Ryamizard Ryacudu. [Suara.com/Putu Ayu P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu merasa heran dengan banyaknya permintaan dari berbagai pihak agar pemerintah segera menarik pasukan TNI-Polri di Papua dan Papua Barat.

Ia mengatakan, penarikan pasukan dari Bumi Cendrawasih sangat berisiko tinggi.

Mengutip pernyataan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri saat datang ke Papua, Rymizard menyebutkan ketidakhadiran TNI justru bisa menjadi bumerang bagi kedulatan NKRI.

"Masih segar ingatan saya, pernyataan dari Bu Mega pada tahun 2004, dia berkunjung ke Papua, satu kali TNI ditarik dari Papua, besok Papua merdeka. Ini yang jadi acuan kita karena banyak sekali orang yang menyuruh-nyuruh tentara pulang, ini ada apa maksudnya?" kata Ryamizard saat memberi keterngan terkait Papua di hadapan Komisi I DPR RI, Kamis (5/9/2019).

Baca Juga: Menhan: Ada ISIS dan West Papua Army di Kelompok Pemberontak Papua

Ryamizard berujar, TNI merupakan benteng pertahanan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Oleh karena itu, jika sudah ditugaskan, maka TNI akan melakukan perlawanan kepada siapa saja pihak yang jelas-jelas merupakan musuh negara.

"Bila masuk sudah dalam ranah keselamatan bangsa, itu akan mengganggu keamanan negara sehingga sudah jadi tugas TNI sebagai alat keamanan negara. Perlu kita ketahui, kalau TNI melaksanakan tugasnya, maka tak ada kompromi dan musuh negara harus dihancurkan," kata Ryamizard.

Dalam paparannya, ia turut menyampaikan beberapa bentuk ancaman terhadap kedaulatan Indonesia. Ancaman itu, kata Ryamizard terbagi menjadi tiga bentuk yakni ancaman belum nyata, ancaman nyata, dan ancaman sangat nyata.

"Ini ancaman terorisme dan radikalisme, dua pemberontakan separatisme, narkoba dan bencana alam, pelanggaran wilayah perbatasan, dan lain-lain. Ancaman nyata pada poin 1 sampai 4 akan berulang dan berulang terus, ini harus jadi perhatian kita bersama," katanya.

"Dan ancaman ketiga yang paling berbahaya adalah ancaman mindset seluruh rakyat negara Indonedia yang berusaha memecah belah yakni ancaman terhadap Pancasila."

Baca Juga: Polri Klaim Sudah Deteksi Veronica Koman di Luar Negeri, Tinggal Ditangkap

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI