Suara.com - Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, meragukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mampu menata Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan baik di trotoar. Alfred menilai anak buah Anies tidak bisa bekerja.
Alfred menilai sampai saat ini masih banyak trotoar yang belum tertata dengan baik. Trotoar yang belum dibangun dengan baik itu, kata Alfred, justru tidak kunjung dibenahi oleh pihak Pemprov DKI Jakarta.
Selain menganggap anak buah Anies tak bisa bekerja, ia juga menyebut Anies lemah dalam menegakan hukum. Pasalnya, masih banyak PKL liar yang berdagang di trotoar secara bebas.
"Selama ini saja (trotoar) yang enggak tertata juga enggak bisa diapa-apain sama mereka. Penegakan hukum mereka loyo. Enggak bisa kerja anak buahnya," ujar Alfred saat dihubungi, Kamis (5/9/2019).
Baca Juga: Izinkan Pedagang Jualan di Trotoar, Anies: Jangan Berpandangan Anti PKL
Selain itu, Alfred menganggap rencana Anies untuk membagi lahan trotoar dengan PKL tidak berpengaruh. Menurutnga para pejalan kaki tetap sulit menggunakan trotoar.
"Diizinkan ataupun enggak saja di sejumlah trotoar, pejalan kaki susah mengaksesnya," kata Alfred.
Karena itu, Alfred meminta Anies tidak menjadikan trotoar sebagai lokasi PKL berdagang. Ia menyarankan agar Anies menyediakan lahan di gedung pemerintah untuk digunakan PKL.
"Koalisi pejalan kaki dulu selalu menyuarakan ruang gedung di Jakarta untuk menyisihkan sebesar 3 sampai 5 persen untuk menampung para PKL dan UMKM," pungkasnya.
Baca Juga: Usul PKL Kena Pajak, Tukang Nasi Uduk: Setuju, Asal Jangan Dikejar Kantib