Suara.com - Seorang mahasiswa S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) ditemukan tewas bunuh diri pada Selasa (3/9/2019).
Korban diduga mengalami depresi hingga nekat gantung diri di tempat kosnya yang ada di bilangan Sekeloa, Coblong, Bandung.
Melansir dari Sukabumi Update, korban terindentifikasi sebagai Muhtar Amin (24), mahasiswa S2 Teknik Elektro (STEI) ITB angkatan 2018.
Awalnya teman-teman korban menaruh curiga dengan tali biru yang terlilit di kusen. Mereka lantas mendobrak pintu hingga menemukan Muhtar Amin tergantung di baliknya.
Baca Juga: Pemuda Asal Pasuruan Gantung Diri di Lapak Parkiran
Semasa hidup, korban dikenal sebagai mahasiswa berprestasi di ITB. Berdasarkan jejak digitalnya, Muhtar Amin memiliki akun media sosial Linkedln bernama Mukhtar Amin.
Lewat jejaring bisnis kalangan profesional itu, Muhtar Amin menuliskan informasi ringkas tentang dirinya. Ia juga terhubung dengan 243 orang.
Muhtar Amin menyebutkan kalau dirinya merupakan seorang yang disiplin, teroganisir dan menyukai tantangan baru.
Sesuai latar belakang pendidikannya, ia juga menaruh minat di bidang teknik seperti jaringan komputer, arsitek komputer, semikonduktor dan pemrograman.
Sementara dalam riwayat pengalaman, pemuda tersebut tercatat pernah magang di Polytron dan bekerja di dua perusahaan PT Masano serta PT Syergie.
Baca Juga: Gantung Diri, Paijan ke Istri: Aku Pergi, Tolong Titip Anak-anak
Saat menempuh pendidikan S1, Muhtar Amin merupakan mahasiswa jurusan Mikro Elektronika ITB yang lulus dengan nilai terbaik 3,88.
Senada dengan hal itu, dalam akun resmi kampus ITB, disebutkan bila Muhtar dan teman-temannya pernah membuat tugas akhir bertajuk SIMKA (Simulator Kereta Api).
Di lain pihak, Muhtar Amin juga memiliki blog pribadi. Di sana, ia kerap menuliskan curhatan tentang kehidupan.
Bahkan dalam postingan terakhir, ia menuliskan sebuah puisi yang menggambarkan kesedihan dan kehampaan pada 3 Maret 2019.
Kepergian Muhtar Amin secara tidak wajar meninggalkan kepedihan yang mendalam dari pihak ITB. Kendati demikian, penyebab kematian pemuda itu hingga kini belum diketahui secara pasti.