Suara.com - Tulang-tulang Lilias Adie, penyihir dari abad 18 di Skotlandia, tengah diburu oleh pemerintah setempat.
Sosok Lilias Adie dikenal dalam sejarah sebagai salah satu penyihir yang dijatuhi hukuman mati.
Diberitakan The Washington Post, Selasa (3/9/2019), pada suatu malam di tahun 1704, seorang wanita mengigau setelah minum-minum.
Lalu ia menuduh Lilias Adie, tetangganya, telah memanggil setan untuk menyihirnya.
Baca Juga: Dituduh Penyihir, TKI di Arab Akhirnya Bebas dari Hukuman Mati
Lilias Adie kemudian ditangkap dan diseret di hadapan menteri lokal di kota pesisir Torryburn, Fife. Di sana, dia dituduh melakukan sihir dan berhubungan seks dengan iblis.
Seperti ratusan penyihir lain di abad ke-17 dan awal abad ke-18, Lilias Adie dijatuhi hukuman eksekusi pembakaran.
Namun sebelum dibakar hidup-hidup di tiang pancang, Lilias Adie sudah meninggal terlebih dahulu di dalam penjara, yang menurut dugaan para sejarawan, karena bunuh diri.
Mayatnya kemudian dikubur penduduk kota di kuburan berlumpur di pantai dan situs pemakamannya ditutupi batu besar. Hal itu dipercaya penduduk supaya jiwanya tidak bisa bangkit dari kematian.
Beberapa tahun yang lalu, seorang arkeolog menemukan tempat pemakaman Lilias Adie, tetapi, jenazahnya hilang.
Baca Juga: Ilmuwan 'Bangkitkan' Penyihir dari Abad Ke-18
Lalu pada Sabtu (31/8/2019), sebagai peringatan 315 tahun kematian Lilias Adie, pemerintah Fife meminta siapa pun yang menyimpan mayat Lilias Adie untuk mengembalikannya.